google.com, pub-7049760468619734, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak ~ Pijat Segar Bandung
Pijat Tradisional di Bandung Bisa Dipanggil 0812-2358-2854 (WA Only)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak
ARTIKEL KESEHATAN -ISPA. Batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingusan sering menyerang anak-anak dan dianggap tidak berbahaya. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, batuk dan pilek merupakan suatu pertanda penyakit yang lebih berbahaya, seperti pneumonia dan tuberkulosis.

Di dunia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi penyebab kematian dari jutaan anak balita. Di Indonesia, ISPA menjadi penyebab kematian anak balita dan bayi dengan tingkat persentasi tidak kurang dari 30% tiap tahunnya. Sebuah angka yang tidak sedikit bukan?

Pneumonia dan Tuberkulosis

Terkadang batuk dan pilek menjadi pertanda masalah serius. Anak yang napasnya terengah-engah atau sesak, kemungkinan terkena pneumonia atau juga tuberkulosis, yaitu infeksi pada paru-paru. Penyakit ini berbahaya, dan anak yang mengalaminya harus segera mendapat perawatan di puskesmas.

Pada umumnya batuk-batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingusan bisa sembuh tanpa diobati. Tapi kadang penyakit tersebut merupakan pertanda pneumonia yang memerlukan pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik pada anak yang menderita pneumonia dan tuberkulosis  harus sesuai petunjuk dokter atau petugas kesehatan dan harus diberikan sampai habis.

Ciri anak mengalami gejala pneumonia juga tuberkulosis diantaranya :
  • Anak bernapas lebih cepat dari biasanya. Untuk anak berumur kurang dari 2 bulan 60 kali/menit atau lebih. Anak usia 2-12 bualn 50 kali/menit atau lebih. Anak usia 12 bulan - 5 tahun 40 kali/menit atau lebih.
  • Anak mengalami kesulitan bernapas.
  • Saat bernapas terlihat berat. iasanya napak dari gerakan dada bagian bawah yang tertarik ke atas atau gerakan perut naik turun.
  • Anak terserang batuk selama lebih dari dua minggu.
  • Anak kesulitan minum.
  • Anak sering muntah
Jika Anda menemukan gejala tersebut pada anak Anda, secepatnya Anda ambil tindakan dengan membawa anak ke petugas kesehatan.

Penyebab

ISPA ini dialami penderita karena banyak faktor. Namun secara garis besar, penyebab utama adalah udara yang dihirup oleh penderita tidaklah sehat. Kebiasaan merokok, baik secara pasif apalagi aktif, asap pembakaran sampah, atau juga debu.

Dari semua itu, asap rokok sering dituding sebagai penyebab paling tinggi. Hal ini memang berbanding sempurna dengan tingkat kesadaran masyarakat terutama para perokok aktif. Mereka ini sering menyalakan rokok tanpa memperhatikan kondisi sekelilingnya.

ASI Bisa Mengurangi Resiko

Penelitian membuktikan sebuah temuan yang menarik. Ternyata pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai sekurang-kurangnya 4 bulan pertama dan memberikan makanan bergizi dan imunisasi lengkap pada bayi bisa membantu mencegah pneumonia pada bayi.

Penanganan pertama

Anak yang batuk dan pilek harus dijaga agar tetap hangat dan diberi makan dan minum yang banyak. Suhu badan bayi mudah turun. Oleh karena itu, perlu dijaga agar tetap hangat jika mereka batuk dan pilek.

Anak-anak yang batuk, pileh dan ingusan atau sakit tenggorokan yang napasnya normal bisa dirawat di rumah dan mungkin sembuh tanpa obat. Mereka harus tetap dijaga agar tetap hangat tapi tidak berlebihan dan diberi makan dan minum yang banyak.

Anak yang demam tinggi sebagiknya dikompres dengan air yang tidak terlalu dingin. Di daerah sebaran alaria, demam bisa merupakan hal yang berbahaya. Oleh karena itu, anak tersebut harus segera diperiksa oleh petugas kesehatan.

Hidung anak yang pilek atau batuk harus sering dibersihkan, terutama sebelum anak makan atau tidur. Udara yang lembab memudahkan pernapasan dan akan sangat membantu bila anak tersebut menghirup hawa dari semangkuk air hangat.

Anak yang masih menyusui dan terkena batuk atau pilek harus tetap dibesi ASI. Pemberian ASI membantu memerangi penyakit dan penting bagi petumbuhan anak. Jika anak tidak bisa menyusui, maka ASI diperas ke dalam mangkuk yang bersih kemudian disuapkan.

Anak yang tidak diberi ASI harus sering diberi makan dan minum sedikit demi sedikit. Jika sudah sembuh, anak tersebut harus tetap diberikan makanan dan minuman tambahan setidaknya selama 1 minggu. Penderita belum bisa dianggap sembuh jika berat badannya belum bisa kembali seperti keadaan sebelum sakit.

Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin..

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

0 komentar:

Post a Comment