ARTIKEL KESEHATAN - Minyak Kelapa. Sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan fakta terbaru. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, ada sekitar 600 ribu orang di Amerika yang meninggal karena penyakit jantung setiap tahun. Salah satu penyebab serangan jantung terbesar disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Dalam sebuah penelitian lain yang membandingkan antara konsumsi minyak jagung dengan minyak zaitun yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Lipidology menyebutkan bahwa minyak jagung dapat mengurangi low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh hingga 11%. Jika dibandingkan dengan minyak zaitun murni yang ternyata hanya mampu mengurangi kolesterol jahat sebesar 3,5%. Tidak hanya itu, minyak jagung juga mampu menurunkan lebih dari 8% dari total kolesterol dibandingkan minyak zaitun yang menghilangkan hanya total kolesterol sebesar 2%.
Dalam studi tersebut, para peneliti meneliti sebanyak 54 relawan pria dan wanita. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama diberi empat sendok makan minyak zaitun, sementara kelompok kedua diberi minyak jagung. Para peneliti juga mengambil sampel darah sebelum dan setelah mengkonsumsi minyak tersebut. Para peneliti kemudian menyimpulkan, minyak jagung ternyata lebih efektif dalam mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, karena mengandung jumlah sterol yang lebih dari minyak zaitun. Sterol ini adalah zat yang umumnya ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian.
Pada takaran yang sama, minyak jagung memiliki 136 mg sterol dan minyak zaitun murni hanya 30 mg sterol. Dalam studi tersebut disebutkan bahwa minyak jagung sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Karenananya, jika dibandingkan dengan minyak zaitun murni, minyak jagung lebih efektif dalam menurunkan kolesterol.
Fakta gizi pada jagung yang harus Anda ketahui
Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang mengandung berbagai nutrisi penting. Salah satunya adalah karotenoid yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Jika pada umumnya sebagian besar sayuran dan buah nilai gizinya menurun setelah dimasak, maka tidak begitu dengan jagung. Menurut peneliti dari Cornell University, jagung yang dimasak memiliki kadar karotenoid (vitamin A) yang tinggi. Selain itu, proses memasak justru akan meningkatkan kadar antioksidan dalam jagung hingga 53%. Lalu ada zat lain lagi yang tak kalah penting, yaitu asam ferulat.
Fitonutrien ferulic acid ditemukan di banyak biji-bijian, tetapi zat ini memiliki tingkat yang rendah pada sayuran dan buah. Asam ferulat banyak terkandung pada biji-bijian terutama dalam jagung. Ketika dimasak, ferulic acid dalam jagung akan meningkat secara signifikan. Meskipun memiliki warna kuning karena kandungan karoten, nyatanya jagung hanya mengandung sedikit betakaroten. Karoten ini yang dapat mencegah reaksi oksidasi yang menyebabkan kanker.
Selain kaya karbohidrat, gizi jagung lainnya antara lain vitamin dan mineral seperti kalium, fosfor, zat besi, dan tiamin. Minyak jagung mengandung 55% dari asam lemak poli tak jenuh (PUFA), 25% asam lemak tak jenuh mono-(MUFA), dan 12% asam lemak jenuh. Baik PUFA atau MUFA, keduanya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Karena protein dalam jagung tidak mengandung asam amino esensial, maka dianjurkan untuk menambahkan sumber protein lain seperti protein susu atau protein hewan.
Manfaat lain dari mengkonsumsi jagung adalah kaena kandungan serat yang mencapai 15% dan sekitar 9% adalah serat larut yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Itu sebabnya, jagung merupakan salah satu makanan yang dianjurkan untuk menurunkan kolesterol makanan. Karena jagung memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi, maka dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, maka bagi penderita diabetes dan orang-orang yang diklasifikasikan sebagai penderita obesitas harus mengkonsumsi jagung dalam pengawasan ketat.
Semoga bermanfaat. Amin..
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854
0 komentar:
Post a Comment