ARTIKEL KESEHATAN - Natrium (Sodium). Garam merupakan salah satu sumber utama natrium, yang biasanya memang selalu ditambahkan pada makanan yang kita makan. Tubuh memang sangat membutuhkan natrium, tetapi jika berlebihan, justru akan menjadi salah satu penyebab terjadinya hipertensi. Jadi berapa jumlah asupan natrium per hari agar tetap sehat? Natrium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar natrium dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral yang ada pada tubuh manusia. Di dalam tubuh orang dewasa yang sehat, yang mengandung 256 gram natrium klorida senyawa (NaCl) yang setara dengan 100 gram natrium elemen. Kadar natrium yang normal adalah 310-340 mg / dL.
Kebutuhan tubuh kita akan asupan natrium telah dipelajari oleh para ilmuwan yang bekerja di bidang gizi dan kesehatan. Manusia dewasa normal setidaknya memerlukan minimal 200-500 miligram natrium/hari untuk menjaga kadar garam dalam darah normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah dalam tubuh. Kurangnya asupan natrium dapat menyebabkan penurunan volume darah yang membuat tekanan darah menurun, peningkatan denyut jantung, pusing, kadang-kadang juga disertai dengan kram otot, lemas, kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan daya ingat, penurunan resistensi terhadap infeksi, luka yang sulit sembuh, gangguan pengelihatan, rambut tidak sehat dan bercabang, dan pembentukan bintik-bintik putih pada kuku.
Meskipun natrium berperan penting bagi kesehatan tubuh, namun mengkonsumsi natrium secara berlebihan tetap harus Anda hindari karena dapat menimbulkan efek negatif. Kasus kekurangan natrium karena jumlah natrium yang didapat dari sumber-sumber yang alami memang sangatlah jarang terjadi. Sebaliknya, kasus kelebihan natrium karena mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium secara berlebih sering menjadi masalah bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, kita perlu menjaga pola makan kita untuk menghindari efek negatif dari kelebihan natrium.
Sumber makanan baik nabati dan hewani, merupakan sumber alami natrium. Umumnya, makanan hewani mengandung lebih banyak natrium daripada sayuran. Penggunaan garam (NaCl), baking soda (sodium bicarbonate), glutamat penguat rasa monosodium (MSG), dan pengawet lainnya umumnya digunakan pada makanan olahan, seperti natrium nitrit dan natrium benzoat.
Natrium juga mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti kedelai, seafood, makanan siap saji, dan makanan ringan. Umumnya, makanan dalam keadaan mentah sudah berisi 10 persen natrium dan 90 persen yang ditambahkan selama proses memasak.
Sekarang ini, berbagai makanan cepat saji mendapat sorotan di beberapa negara sebagai salah satu penyebab terbesar hipertensi. Dengan alasan kepraktisan dan kelezatan, makanan seperti hamburger, pizza, hot dog harus terlihat bagus dan terasa enak, meskipun makanan-makanan ini tidak baik untuk kesehatan. Selain memiliki kandungan lemak yang tinggi, makanan ini juga mengandung tingkat natrium yang sangat tinggi, yakni 2,275 mg per 100 gram.
National Research Council National Academy of Sciences di Amerika telah merekomendasikan asupan natrium sebanyak 1100-3300 mg per hari. Jumlah tersebut setara dengan ½-1 ½ sendok teh garam/hari. Bagi orang yang menderita hipertensi, asupan natrium dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg/hari. Jumlah tersebut sama dengan 6 gram NaCl atau sekitar satu sendok teh garam.
American Heart Association (AHA) juga telah merekomendasikan konsumsi natrium (Na) untuk orang dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, yang setara dengan satu sendok teh garam/hari. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), wanita hamil membutuhkan asupan natrium rata-rata sekitar 2.400 mg/hari, kira-kira setara dengan satu sendok teh.
Di beberapa negara, tingkat asupan natrium cenderung sangat tinggi. Tingkat asupan natrium di kota-kota besar umumnya cenderung lebih tinggi. Konsumsi natrium yang tinggi pada masyarakat perkotaan ini adalah karena tingginya konsumsi makanan cepat saji, yang membuat hipertensi merupakan pembunuh yang paling mematikan.
Di Indonesia, konsumsi garam juga cukup tinggi, yakni sekitar 30-40 gram/hari, sedikit lebih tinggi dari konsumsi garam orang-orang di Jepang, yaitu sekitar 25-35 gram/hari. Menurut ahli gizi, orang dewasa idealnya makan 6 gram garam/hari dan anak-anak hanya 3 gram garam/hari. Asupan garam yang tinggi di Jepang, karena sebagian besar makanan yang berasal dari hewan laut, yang menyebabkan 84 persen laki-laki dewasa di Jepang dikonfirmasi memiliki hipertensi. Hal ini juga serupa dengan masyarakat di Indonesia yang memang sebagai negara maritim.
Dalam tubuh kita ada sistem tersendiri yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan kadar natrium dalam darah. Jika kadar natrium terlalu tinggi, otak mengirimkan sinyal dan mendorong kita untuk minum. Selain itu, jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mendeteksi adanya peningkatan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, ginjal kmudian dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan urin, sehingga mengurangi volume darah.
Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan bereaksi ketika volume darah menurun dan memicu reaksi berantai di mana tubuh bereaksi dengan meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon aldosteron, sehingga ginjal dapat mengontrol jumlah kadar natrium. Sementara itu, kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik, sehingga ginjal dapat mengontrol jumlah cairan dalam darah.
Pengaturan keseimbangan kadar natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran urin, yang pada gilirannya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali normal. Sensitivitas seseorang terhadap tingkat natrium dalam darah memang cukup bervariasi. Umumnya, bertambahnya usia seseorang juga menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan tingkat sensitivitas tersebut.
Semoga bermanfaat. Amin..
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854