Pijat Tradisional di Bandung Bisa Dipanggil 0812-2358-2854 (WA Only)

Adsense

Jangan Pernah Membunyikan Pinggang !! Ini Sebabnya...

MEMBUNYIKAN PINGGANG
ARTIKEL KESEHATAN - Punggung. Duduk terlalu lama tentu membuat pinggang terasa pegal. Salah satu cara sederhana untuk meredakannya adalah dengan memutar dan membunyikan pinggang. Tapi hati-hati, terlalu keras membunyikan pinggang bisa bikin saraf terjepit.

"Pinggang juga ada sarafnya, (kebiasaan membunyikan pinggang) bisa menyebabkan dislokasi," jelas dr Muki Partono, SpOT, dokter bedah ortopedi dari RS Puri Indah, saat dihubungi detikHealth, Jumat (2/5/2014).

dr Muki menjelaskan bahwa pada bagian tulang belakang terdapat banyak sendi yang letaknya dari pinggang hingga tulang ekor. Sendi tersebut bersifat lentur, yang memungkinkan orang menggerakkan pinggang ke depan, belakang, dan samping.

"Karena sendi pinggang ada sarafnya, bisa menyebabkan saraf terjepit," tutur dr Muki.



dr Michael Triangto, SpKO, pakar kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa membunyikan pinggang di saat pegal boleh saja dilakukan asal tidak berlebihan. Melakukannya secara berlebihan bisa menyebabkan persendian mengalami keausan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan osteoarthritis (OA) atau sejenis peradangan pada sendi.

Selain itu, dr Michael juga menyarankan agar membunyikan sendi hingga berbunyi 'kretek-kretek' sebaiknya dilakukan sendiri. Tidak dianjurkan minta bantuan orang lain, sebab hanya masing-masing orang yang bisa benar-benar mengenal tubuhnya sendiri.

Sementara itu, dokter spesialis bedah orthopedi dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dr Benedictus Megaputera, MSi, SpOT sependapat bahwa kebiasaan ini sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan. Menurutnya, tindakan ini bisa memicu pergeseran bantalan sendi antar tulang belakang.

Pergeseran yang terjadi pada bantalan tulang belakang menurut dr Benedictus bisa menyebabkan penekanan pada sumsum tulang belakang. Tindakan ini dapat menyebabkan pergeseran bantalan sendi antar tulang belakang (discus intervertebralis) yang dapat menyebabkan penekanan pada sumsum tulang belakang maupun saraf perifer yang keluar dari ruas tulang belakang.

*from http://health.detik.com
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

Nyeri Punggung


Nyeri Punggung
ARTIKEL KESEHATAN - Nyeri Punggung. Tahukah Anda bahwa tanpa kita sadari organ tubuh kita bekerja 24 jam non-stop? Punggung adalah salah satunya. Dalam keadaan tidurpun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk senantiasa menjaga postur tubuh kita. 

Mengingat punggung bekerja selama 24 jam, walaupun seringkali kita lupa memberinya perhatian. Coba hitung berapa kali anda olahraga dalam seminggu, merasa stress atau berapa menit anda berdiri atau duduk dalam sehari? Semua jawaban pertanyaan diatas sangat berhubungan dengan kesehatan punggung anda.

Punggung tersusun dari 24 buah tulang yang disebut vertebrae (tulang belakang). Masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian vertebrae ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S.

Lengkung paling atas disebut juga segmen servikal (leher), kemudian diikuti segmen toraks (punggung tengah) dan yang terbawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung lumbar bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.

Postur tubuh yang baik akan melindungi kita dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang. Postur tubuh yang baik bisa diperoleh jika telinga, bahu dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.

Komponen punggung, otot punggung ditunjang oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi normal. Kelemahan pada salah satu otot akan menambah ketegangan pada otot lain dan akhirnya menimbulkan masalah punggung.

Diskus, bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan ini terdapat diantara vertebrae, sehingga memungkinkan sendi-sendi untuk bergerak secara halus. Tiap diskus memiliki bagian tengah seperti bunga karang (berongga kecil-kecil) dan bagian luar yang keras dan mengandung serat saraf untuk rasa nyeri.

Juga terdapat cairan yang mengalir kedalam dan keluar diskus. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Diskus yang sehat bersifat elastis, mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan diantara kedua vertebrae. Pada saat tidur, sangat sedikit cairan yang keluar dari diskus. Itulah sebabnya kita sering mengalami kekakuan otot ketika baru bangun tidur. Gerakan mendadak yang dilakukan sewaktu baru bangun tidur dapat mengakibatkan cedera punggung.

Perusak punggung, banyak orang yang tidak menyadari kalau mereka sesungguhnya selalu mempekerjakan punggungnya setiap kali duduk, berdiri ataupun berbaring. Jadi punggung bekerja non stop selama 24 jam sehari. Buruknya postur tubuh, kegemukan (obesitas) dan gerakan yang kurang benar selama bertahun-tahun, akan mengakibatkan kelainan pada otot dan diskus, bahkan bisa berakibat nyeri punggung.



Beberapa penyalahgunaan punggung:

1. Stress

Punggung sangat sensitif terhadap ketegangan otot akibat stress sehari-hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami spasme (kejang). Kondisi ini menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi terhambat, sehingga otot kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita mengalami nyeri yang semakin parah jika tidak segera ditangani dokter. 

2. Postur tubuh yang buruk

Postur tubuh yang kurang tepat menyebabkan lengkung tulang belakang tidak berada dalam satu garis lurus sehingga mudah cedera dan menimbulkan kelainan premature pada diskus. Diskus yang rapuh tidak lagi mampu menjadi bantalan vertebrae. Kelainan akibat postur tubuh yang buruk yaitu tulang belakang terlalu melengkung ke depan atau belakang. 

3. Kurang olahraga

80 % kasus nyeri tulang punggung disebabkan karena buruknya kelenturan (tonus) otot atau kurang berolahraga. Otot yang lemah, terutama pada daerah perut, tentu tidak mampu menyokong punggung secara maksimal. 

4. Cedera dan ketegangan otot

Gerakan memutar, membungkuk atau mengangkat beban berat yang tidak dilakukan secara benar, akan mengakibatkan ketegangan pada otot atau cedera ligamen (jaringan eleastis yang menjaga kestabilan tulang). Hal yang sama juga dapat terjadi akibat gerakan secara mendadak dalam berolahraga, misalnya ketika berganti arah. 

5. Osteoarthritis

Proses penuaan menyebabkan diskus keluar (menonjol) dari tempat semestinya dan menghasilkan pertumbuhan tulang baru seperti taji yang menimbulkan radang sendi disertai nyeri. Postur tubuh dan perawatan tulang belakang yang baik biasanya dapat meredakannya.

Bagaimana mengatasi nyeri punggung:

1. Jauhi stress, belajarlah bersikap rileks dan sejenak menjauhi rutinitas
2. Mempelajari cara mengangkat beban, berdiri, duduk dan berbaring dengan benar
3. Olahraga teratur, bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan otot-otot dan sendi punggung
4. Jalani gaya hidup sehat, dengan belajar mengatasi stress dan menjaga berat badan seimbang.

Osteroporosis atau keropos tulang adalah penyakit dimana tulang menjadi rapuh, tipis dan keropos dan mudah patah sebagai akibat berkurangnya kerapatan atau masa tulang karena bertambahnya usia seseorang. Kondisi ini sering terjadi terutama pada tulang daerah pinggul, tulang belakang dan pergelangan tangan dan bagian tulang yang lain. 

Pinggul yang patah hampir selalu memerlukan opname dan tindakan operasi besar, mempengaruhi kemampuan berjalan, menyebabkan cacat tetap, bahkan kematian. Keretakan tulang belakang juga mempunyai akibat serius, antara lain berkurangnya tinggi badan, sakit punggung dan kelainan bentuk tubuh. Datangnya penyakit ini sering tidak disadari dan baru diketahui secara kebetulan, misalnya saat kita mengangkat beban yang berat, terbentur atau jatuh yang mengakibatkan tulang menjadi retak atau rusaknya ruas tulang punggung.

Kerusakan ruas tulang punggung awalnya bisa terjadi lantaran keluhan berupa sakit punggung yang menjengkelkan, berkurangnya tingi badan atau kelainan bentuk tulang belakang seperti kebongkokan atau postur tubuh yang melengkung. Karena itu osteoporosis sering disebut sebagai pembunuh diam-diam.

*From http://news.liputan6.com
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

Acne / Jerawat

jerawat
ARTIKEL KESEHATAN - Acne. Apa itu acne? Acne atau jerawat adalah gangguan kulit yang biasanya dialami oleh remaja juga dewasa, namun bisa juga dialami oleh orang-orang dari berbagai usia. gejalanya ditandai dengan munculnya bintik hitam serta pembengkakan kecil pada wajah, pundak, punggung,dan dada.

Bintik-bintik tersebut bisa berwarna hitam, merah, terkadang disertai nanah. Ada yang menimbulkan rasa sakit, namun ada juga yang tidak.

Penyebab

Acne atau jerawat sering kali timbul seiring perubahan hormon pada masa puber. Inilah mengapa jerawat lebih banyak menimpa mereka yang memasuki usia remaja dibandingkan kelompok usia lainnya. Mereka yang memiliki kulit berminyak lebih rentan mengalami jerawat. Kelenjar di kulit pada masa pubertas melepaskan zat berminyak yang dikenal sebagai sebum. Sebum ini tebal dan dapat menghalangi pori-pori kecil di kulit di mana rambut tumbuh. Ini disebut filokel rambut. 

Hal ini menyebabkan pembentukan komedo dan endapan minyak wajah. Ketika filokel ini terhalang maka akan menjadi rentan terhadap perkembangan bakteri dan berkembang menjadi jerawat.

Penggunaan kosmetik yang tidak diikuti dengan pembersihan secara tuntas juga sangat berpotensi dalam menimbulkan jerawat pada seseorang.

Selain itu, jerawat juga bisa timbul karena mengkonsumsi jenis makanan tertentu seperti daging, coklat, kacang, susu, gula, minuman bersoda, makanan asin, makanan pedas, makanan berminyak seperti berbagai macam gorengan.



Siapa Saja Yang Terjangkit?

Jerawat merupakan penyakit keturunan. Perubahan hormon selama masa pubertas dan selama siklus menstruasi atau kehamilan dapat meningkatkan risiko terkena jerawat. 

Diet atau aktivitas seksual tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat pada seseorang. Jerawat umumnya menjangkit para remaja dan orang dewasa muda dan hampir 80% orang terkena atau pernah mengalami jerawat. Biasanya pada perempuan sering terlihat antara usia 14 dan 17 dan sedagkan anak laki-laki sering terlihat antara usia 16 dan 19 tahun. Namun anda tidak perlu khawatir, karena besar kemungkinan jerawat akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia, meski untuk sebagian orang mungkin akan terus mengalami jerawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% perempuan dan 1% laki-laki yang masih mengalami jerawat setelah usia 25 tahun.

Pencegahan

Jerawat itu bisa dicegah dengan secara rutin membersihkan kulit serta mengontrol kadar minyak pada kulit. Bagian tubuh yang terkena jerawat serta area sekitarnya harus tetap bersih dengan melakukan pembersihan, baik menggunakan sabun kulit ataupun cleanser. Jangan digaruk, karena akan menimbulkan iritasi pada kulit, dan ini akan memperparah keadaan.

Aktifitas yang mengeluarkan banyak keringat juga baik dalam upaya mencegah atau setidaknya mengurangi timbulnya jerawat. Seperti kita ketahui bahwa keringat selain berfungsi untuk mengatur suhu tubuh juga berfungsi untuk mengeluarkan racun-racun tubuh. Silahkan berolahraga seperti joging, bersepeda, senam, dll. Jangan lupa untuk segera mandi setelah melakukan aktfitas tersebut supaya pori-pori tetap bersih dan bisa "bernapas" dengan lancar.

Tidak ada obat khusus untuk yang mengalami jerawat, karena memang jerawat ini timbul karena faktor perubahan hormon yang tidak diikuti dengan perilaku menjaga kebersihan kulit. Meski banyak produk yang mengatakan dapat menyembuhkan jerawat, Anda akan menemukan bahwa jerawat-jerawat ini akan kembali lagi. Kuncinya adalah bagaimana Anda menjaga kebersihan kulit Anda.

Semoga bermanfaat ya :)

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854