- Sulit Tidur dan Kram Kaki
- Kulit Kering
- Stress/Depresi
- Keinginan Untuk Memakan/Mengunyah Es
- Gusi Berdarah
- Kuku dan Rambut enjadi Rapuh
ARTIKEL KESEHATAN - Apa penyebab gigi keropos? Apa saja yang hidup pada gusi, gigi dan lidah kita? Jawabannya, MIKROBA. Mikroba-mikroba ini ada yang baik dan ada yang jahat, dan yang menyebabkan gigi keropos adalah mikroba yang jahat.
Ada banyak jenis bakteria yang bisa menyebabkan gigi menjadi keropos; yaitu Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus, dan Lactobacillus. Ini sama sekali tidak dibesar-besarkan, begitu kita makan sesuatu, mikroba kecil yang jahat akan memulai perang sengit di dalam mulut kita. Bakteri jahat ini menggunakan sisa-sisa makanan dan minuman yang mengandung gula dan pati sebagai bahan untuk menghasilkan zat asam yang bisa mengikis bahkan pada bagian lapisan terkuat pada gigi, yaitu enamel. Luka pada gigi yang sering kita lihat sebagai lubang pada gigi dan bagian sekitarnya yang rusak, lengket dan transparan adalah lapisan tipis mikroba yang kita sebut sebagai plak gigi.
Yang berjuang melawan kerusakan akibat mikroba di mulut adalah mineral air liur kita, yang kandungan utamanya adalah kalsium dan fosfat. Bersama dengan flouride dari pasta gigi, air dan sumber lainnya, air liur bertugas mengembalikan mineral pada enamel gigi setelah mendapat serangan zat asam. Pertempuran antara mengikis mineral dan mengembalikan mineral ke enamel ini selalu terjadi setiap saat sepanjang waktu selama seseorang itu masih hidup.
Namun, serangan zat asam yang terus menerus, bisa mengurani kemampuan air liur untuk menyembuhkan gigi. Artinya, seringnya memakan dan meminum yang mengandung gula dan pati yang kita sukai justru menguatkan bakteri jahat untuk melawan pahlawan kita, yakni air liur. Laju pemulihan enamel akan dikalahkan oleh kerusakan berulang yang disebabkan oleh zat asam, sehingga enamel kehilangan mineralnya.
Tanda awal keropos pada gigi bisa dilihat dari munculnya noda putih yang menunjukkan kurangnya mineral pada bagian tersebut. Jika dilakukan antisipasi ketika hal ini mulai terjadi, dengan memberikan cukup mineral dan flouride, enamel bisa memulihkan dirinya sendiri, sehingga gigi keropos bisa dihentikan, atau bahkan bisa dikembalikan seperti semula. Namun jika kita tetap mengkonsumsi gula dan pati berlebih, akan lebih banyak mineral pada lapisan gigi yang terkikis dan proses keropos akan terjadi tanpa bisa diperbaiki. Enamel akan melemah dan akhirnya hancur, sehingga terbentuklah lubang pada gigi.
Untuk menyelatkan gigi yang berlubang, Anda butuh bantuan dokter gigi untuk menambal lubang pada gigi dengan bahan seperti resin komposit. Pengeroposan gigi bisa dicegah dengan mengkonsumsi sedikit gula dan pati. Penggunaan cairan kumur secara berkala, pasta gigi, gel, dan tablet yang menggunakan flouride, juga akan mampu memperkuat enamel. Inilah mengapa sangat penting untuk menggosok gigi 2 kali dalam sehari.
Semoga bermanfaat. Aamiin..
ARTIKEL KESEHATAN - Mengapa saya selalu kelelahan? Ini adalah pertanyaan yang banyak kita tanyakan dalam banyak hal pada kehidupan kita. Setidaknya ada 7 alasan kenapa kita merasa lelah lebih dari biasanya.
Kurang Tidur
Kurang tidur atau sering begadang hingga larut malam bisa menyebabkan kelelahan. Sangat penting bagi tubuh kita untuk mendapatkan cukup istirahat dengan tidur. Jika tidak, tubuh akan terus menagih kebutuhannya untuk beristirahat.
Tertekan atau Kewalahan
Rasa tertekan atau kewalahan bisa jadi alasan lain kenapa Anda merasakan gejala ini. Kadang dikarenakan rasa malas atau karena kurangnya prioritas, tanggung jawab pekerjaan kita jadi terus menumpuk, sehingga kita merasa tertekan dan kewalahan.
Pola Makan Tidak Sehat
Makanan yang Anda makan mempengaruhi tubuh Anda. Faktanya, setiap saat, sel-sel dalam tubuh terus menerus diganti. Kualitas dan kuantitas makanan yang Anda makan bisa jadi pembeda antara merasa bugar dengan merasa lelah.
Dehidrasi
Kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh bisa menyebabkan gejala kelelahan serta juga sakit kepala, kram dan rasa nyeri. Air menyusun sebagian besar tubuh kita, dan kekurangan air dalam sistem tubuh adalah penyebab lain dari kelelahan.
Masa Pertumbuhan
Tergantung pada usia Anda, kelelahan yang Anda alami bisa jadi karena tubuh Anda yang mengalami pertumbuhan, atau lebih banyak menggunakan energi dibanding biasanya menyebabkan Anda merasa kelelahan
Terlalu Banyak Bekerja atau Olahraga
Berlebihan dalam melakukan sesuatu baik di rumah atau di tempat kerja, bisa membuat Anda merasa lelah seperti tidak ada sisa energi lagi, atau dalam hal ini, Anda selalu merasa lelah.
Kepanasan atau Sakit
Terlalu lama berada di tempat yang hangat atau sangat lembab bisa menyebabkan kelelahan ketika tubuh Anda memulihkan diri. Selain itu, hal itu juga menunjukkan adanya penyakit yang menyebabkan tubuh Anda kehabisan energi dan Anda merasa lelah.
Jika Anda terus menerus merasa lelah, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter Anda, karena bisa jadi itu adalah pertanda adanya gejala penyakit yang mempengaruhi tubuh Anda..
Semoga bermanfaat. Aamiin...
ARTIKEL KESEHATAN - Apa itu Penyakit Jantung Koroner? Penyakit Jantung Koroner atau PJK adalah kondisi penyempitan saluran pembuluh arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang bertugas menyuplai darah dan oksigen ke jantung. Penyakit JAntung Koroner juga disebut penyakit arteri koroner.
Penyakit ini adalah penyebab utama sebagian besar penyakit dan kematian di seluruh dunia. Penyakit jantung koroner terjadi ketika timbunan lemak yang disebut kolesterol terakumulasi di dinding arteri, sehingga membentuk plak. Arteri menjadi menyempit sehingga darah sulit mengalir menuju jantung. PJK juga bisa disebabkan oleh gumpalan darah atau trombus yang menutup aliran darah secara total. Ketika penyumbatan terjadi, ini disebut penyumbatan koroner.
Sebagian besar penyumbatn di arteri disebabkan oleh kombinasi atheroma pada atherosklerosis pada trombus dan trombosis. Atherosklerosis dan arteriosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan arteri oleh atheroma atau deposit kolesterol sehingga arteri tidak mampu melebar. Penyumbatan ini kemudian menyebabkan infark miokardial atau serangan jantung, yang merupakan perlambatan tiba-tiba atau penghentian kontraksi otot jantung.
PJK unumnya menimbulkan angina pektoris atau nyeri dada dan sesak napas. Ini bisa terjadi akibat malfungsi otot jantung. Bagian-bagian jantung bisa mati karena kekurangan oksigen yang seharusnya dialirkan melalui darah yang menggumpal di saluran arteri tadi.
PJK juga bisa disebabkan oleh hipertensi. Ini terjadi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dalam kondisi tekanan tinggi secara konsisten.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner bahkan dapat disebabkan oleh faktor genetik. Mutasi genetik tertentu dapat dikaitkan dengan penyakit ini. Namun sebagian besar penyebabnya adalah akibat kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS di tahun 2017 meneliti kaitan Penyakit Jantung Koroner dengan penggunaan panas tinggi pada proses memasak. Pola makan tinggi kolesterol dan lemak jenuh menyebabkan tingginya kolesterol darah, sehingga memperburuk kondisi.
Merokok adalah salah satu gaya hidup paling membahayakan bagi fungsi jantung. Kandungan beracun dalam tembakau membatasi kemampuan darah untuk mendistribusikan oksigen. Karbon monoksida dalam asap rokok mengangkut sebagian besar oksigen yang seharusnya ada pada darah. Kondisi ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras lagi dalam mensuplai oksigen, sehingga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Perempuan yang merokok, atau yang menghirup asar rokok (perokok pasif) dan mengkonsumsi pil KB memiliki resiko lebih besar terkena serangan jantung atau stroke dibandingkan dengan yang tidak. BAik asap rokok maupun pil KB meningkatkan resiko terjadinya penggumpalan darah. Diatas segalanya, kondisi stress/tertekan menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang menimbulkan denyut jantung serta tekanan darah meningkat.
Pencegahan
ARTIKEL KESEHATAN - Apa yang terjadi setelah kita selesai makan atau minum? Secara otomatis tubuh kita akan mengekstrak kandungan gula dari apa yang kita makan dan minum tadi lalu menggunakannya sebagai sumber energi bagi sel-sel tubuh kita.
Untuk bisa melakukan ini, pankreas kita harus memproduksi suatu hormon yang disebut insulin. Insulin ini bekerja untuk memfasilitasi proses penyerapan gula dalam darah untuk disalurkan ke dalam sel lalu kemudian digunakan sebagai sumber energi. Diabetes Mellitus muncul ketika produksi insulin tidak mencukupi untuk melakukan tugas itu.
Hal ini menimbulkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Tanpa insulin yang cukup dalam tubuh kita, glukosa yang masuk ke dalam tubuh tidak bisa disalurkan ke sel tubuh, dan akan diekskresikan melalui urine, sehingga tubuh menjadi kekurangan glukosa. Peningkatan konsentrasi glukosa darah menyebabkan hilangnya air dalam sel menuju darah, melalui osmosis.
Untuk dapat memahami apa yang terjadi pada pasien diabetes, kita harus memahami bagaimana mekanisme normal terjadi. Ketika kadar glukosa darah meningkat, pankreas merespon dengan mensekresikan insulin. Insulin ini memiliki 2 fungsi: pertama, mengubah glukosa menjadi glikogen, dan kedua, meningkatkan metabolisme glukosa di dalam sel. Kedua fungsi ini memastikan kadar glukosa turun dan kadar glukosa darah kembali normal. Pankreas akan mensekresikan lebih sedikit insulin ketika kadar gula darah rendah. Pankreas menurunkan metabolisme glukosa di sel tubuh dan memberikan kesempatan agar kadar gula kembali meningkat, sehingga kadar gula darah kembali normal.
Penderita diabetes memiliki masalah pada pankreas mereka. Pankreas mereka tidak memproduksi cukup insulin, atau bahkan tidak memproduksi sama sekali, sehingga efektifitas pemrosesan glukosa menurun. Hal ini menyebabkabn peningkatan kadar gula darah akibat dari tidak adanya metabolisme glukosa. Sementara itu, seluruh sel tubuh membutuhkan energi dari glukosa, tetapi kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Hal ini menimbulkan masalah yang lebih luas pada hampir semua sistem di tubuh.
Tipe-Tipe Diabetes
Diabetes memilki 2 tipe: Tipe 1 dan Tipe 2.
Tipe 1, atau yang sering disebut sebagai Diabetes Remaja, atau Diabetes Bergantung Insulin, adalah sebuah kelainan pada sistem imun. Pada tipe ini, sistem imun kita menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas, sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin.
Pada Diabetes Tipe 1 ini, pasien harus diberi insulin agar dapat hidup. Sebagian besar penderita terdiagnosa ketika masih anak-anak atau usia remaja, karena ini adalah penyakit turunan. Gejalanya termasuk sering kencing, selalu haus, lelah, mengalami syok insulin dan koma diabetik.
Syok insulin dijabarkan sebagai rasa pusing, berkeringat dan pucat. Sedangkan koma diabetik adalah kondisi tidak sadar secara parsial ataupun total.
Diabetes Tipe 2 terkait dengan resistansi insulin. Penyakit ini biasanya diderita oleh para lanjut usia, namun belakangan ini mulai ditemukan penderita Diabetes Tipe 2 ini pada usia muda. Faktor resiko utama dari Tipe 2 ini adalah obesitas. Umumnya, Diabetes Tipe 2 ini adalah akibat dari gaya hidup tidak sehat, pola makan, serta kurang berolahraga. Gejalanya antara lain pandangan yang kabur serta rasa lelah.
Resistensi insulin berkepanjangan pada Diabetes Tipe 2 dapat menyebabkan sel-sel beta di pankreas mengalami atropi dan berhenti memproduksi insulin secara efektif. Oleh sebab itu, pengobatan insulin akan dibutuhkan di kemudian hari.
Semoga bermanfaat. Aamiin..
Sakit kepala adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengalami rasa sakit di area kepala. Sakit kepala ini diduga disebabkan oleh stress, lapar, kurang tidur, atau karena tekanan pekerjaan. Namun karena sakit kepala biasanya muncul sekali dua kali dalam sebulan, bahkan lebih jarang atau lebih sering, dan biasanya gejala ini sembuh dengan sendirinya, orang-orang biasanya menghiraukannya begitu saja, menganggapkan sebagai bagian dari keseharian.
Hal ini mungkin normal untuk sakit kepala primer, tapi pada kenyataannya, ada hal lain yang lebih serius dari sekedar rasa sakit di kepala dan ini yang lebih sering dialami oleh banyak orang yakni sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang biasanya disebabkan oleh hiper-aktivitas atau permasalahan di dalam syaraf yang sensitif di bagian kepala. Contohnya seperti syaraf tegang, migrain, dan sakit kepala klaster.
Syaraf Tegang
Sakit kepala karena syaraf yang tegang terjadi karena adanya otot di sekitar kepala yang mengalami ketegangan, seperti pada bagian leher atau kulit kepala. Sakit kepala ini rasanya seperti kepala kita seperti berat, serasa di tekan atau diikat sebuah tali yang kuat, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Ini merupakan sakit kepala primer yang paling ringan dan paling sering dialami. Sakit kepala primer jenis ini biasanya terjadi sekitar 10 kali dalam setahun dalam skala umum, hingga 180 kali setahun pada kasus-kasus yang lebih kronis.
Migrain
Sakit kepala ini sering disebut dengan sakit kepala sebelah, dan sakit kepala ini lebih parah daripada sekedar syaraf yang tegang. Migrain ini mulai timbul ada usia muda. Ciri-cirinya ketika denyut nadi di kepala terasa sekali oleh penderita. Rasanya seperti kepala sedang dipukul-pukul dengan keras. Gejala ini mereda sejenak. lalu kembali terasa dalam 1-2 jam, berlangsung terus menerus selama antara 4-72 jam lalu menghilang.
Serangan migrain juga bisa disertai dengan rasa mual dan muntah, susah tidur, menjadi sensitif terhadap cahaya dan suara, sehingga penderita cenderung menyukai suasana gelap dan sunyi.
Ada sekitar 15-30% penderita migrain ini mengalami jenis migrain yang unik yang dikenal dengan migrain aura, atau migrain klasik, yakni ketika mereka mengalami gangguan pengelihatan sebelum mengalami migrain.
Klaster
Sakit kepala klaster ini merupakan sakit kepala yang paling menyiksa. Penderita akan merasakan rasa sakit di sekitar mata pada bagian pelipis, atau juga pada salah satu bagian kepala. Saking parahnya, Anda bisa terbangun dari tidur Anda karena sakit kepala jenis ini.
Disebut sakit kepala klaster karena serangan sakit kepala ini terjadi dalam kurun waktu tertentu. Ketika rasa sakit menyerang, hal ini bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, hingga berbulan-bulan, lalu tiba-tiba menghilang, tanpa rasa sakit sedikitpun. Ini disebut masa "remisi". Masa remisi ini bisa sangat lama hingga bertahun-tahun. Untungnya, sakit kepala seperti ini sangat jarang ditemukan dan tidak berbahaya.
Frekuensi terjadinya sakit kepala primer ini dapat meningkat karena beberapa kondisi tertentu, seperti ketika sedang menjalankan ujian di kampus, menstruasi, kurang tidur, sinar matahari, terlalu banyak mengkonsumsi nitrat, dan masih banyak penyebab lainnya.
Meski tidak berbahaya, sakit kepala primer ini tetap saja menyakitkan. Mengkonsumi paracetamol mungkin bisa membantu meredakan rasa sakit kepala jenis ini, namun untuk jangka panjang, Anda bisa melakukan olahraga rutin setia hari, minum cukup, serta penjaga pola makan sehat, serta istirahat dengan cukup.
Hanya sekitar 1% dari orang-orang yang mengalami sakit kepala yang merupakan sebuah gejala dari penyakit lain yang serius. Setidaknya ada 4 gejala yang harus Anda ketahui untuk membedakan antara sakit kepala primer dengan sakit kepala sekunder.
Pertama, jika seseorang mengalami sakit kepala pada usia diatas 50 tahun yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kedua, sakit kepala yang sangat parah secara mendadak. Ketiga, sakit kepala yang diikuti dengan gejala lain, seperti lemas atau bahkan lumpuh. Sebagai contoh, penderita mendapati salah satu sisi tubuhnya menjadi lemas atau bahkan lumpuh bersamaan dengan sakit kepala. Keempat, ketika seseorang tiba-tiba pingsan atau mengalami kejang epileptik bersamaan dengan sakit kepala.
Jika Anda mengalami salah satu dari keempat gejala tersebut, sangat disarankan bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam supaya bisa dilakukan diagnosa penyakit apa yang sedang Anda alami.
Perlu dipahami, meski sakit kepala merupakan bagian dari keseharian kita serta dapat diobati dan disembuhkan, sakit kepala bukanlah hal yang normal. Jika Anda mengalami sakit kepala yang berulang, cobalah untuk melakukan pencatatan terhadap pola terjadinya sakit kepala yang sedang Anda alami. Anda juga bisa menanyakan pada kerabat Anda mengenai hal ini untuk bisa mengetahui riwayat kesehatan mereka, lalu konsultasikan dengan dokter supaya Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Semoga bermanfaat. Aamiin..