ARTIKEL KESEHATAN - Kanker Payudara. Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang bayak dikenal masyarakat. Menurut WHO, kanker merupakan penyakit mematikan kedua setelah penyakit jantung. Penderita kanker di seluruh dunia pada tahun 2011 mencapai 12 juta penderita, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 30 juta penderita pada tahun 2030, dengan tingkat kematian mencapai 15 juta jiwa selama kurun waktu tersebut.
Diantara berbagai jenis kanker, salah satunya adalah kanker payudara. Penyakit ini menyerang wanita berusia antara 30 - 50 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memungkinkan memiliki kanker payudara, diantaranya adalah faktor genetik. Faktor lainnya berkaitan dengan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, megkonsumsi makanan tidak sehat, serta faktor lainnya.
Berbagai pengobatan telah banyak digunakan untuk menangani penyakit kanker. Sebuah studi mengatakan, kanker payudara sulit untuk ditangani oleh kemoterapi dikarenakan adanya reseptor HER2 (Human Epidermal Receptor tipe-2) pada permukaan sel kanker yang menyebabkan sel kanker tersebut tahan terhadap kemoterapi.
Hal tersebut mendorong 2 peneliti dari UCLA, Axel Ullrich dan Michael Shepard melakukan sebuah inovasi pada pengobatan kanker payudara menggunakan suatu antibodi monoklonal herceptin (trastuzumab). Herceptin merupakan suatu antibodi monoklonal yang dioverproduksi pada tubuh tikus kemudian dimodifikasi agar bisa diterapkan pad tubuh manusia. HAsilnya, pada tahun 1998, FDA menyatakan bahwa herceptin memiliki kemampuan untuk melumpuhkan reseptor HER2 yang tahan terhadap kemoterapi. Meski demikian, hasil yang diperoleh ini tidak bisa dikatakan bahwa herceptin sepenuhnya dapat membunuh sel kanker. Fungsi dari herceptin hanya membuat reseptor HER2 menjadi tidak aktif dan akhirnya bisa dibunuh menggunakan kemoterapi.
Sejauh ini, pengobatan kanker jarang dilakukan dengan menggunakan satu metode, tapi menggunakan beberapa metode agar proses pengobatan lebih efektif. Salah satunya adalah dengan menggabungkan pengobatan dengan antibodi dan kemoterapi.
FDA mengatakan, pasien kanker payudara yang menerima perawatan antibodi herceptin dan kemoterapi bisa hidup jauh lebih lama bahkan bisa sembuh dibanding pasien yang hanya menerima perawatan kemoterapi. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi pederita kanker payudara.
Penggunaan antibodi monoklonal herceptin dalam hal klinis seperti pengobatan kanker peyudara ini merupakan inovasi. Harapannya, cara ini bisa dikembangkan lebih luas lag. Dengan demikian akan semakin banyak penerapan bioteknologi dalam dunia pengobatan modern. semakin bertambah banyaknya fasilitas pengobatan yang bisa dijalani, tentunya akan bisa menekan angka kematian akibat penyakit-penyakit seperti kanker ini.
Semoga bermanfaat. Amin...
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854