ARTIKEL KESEHATAN - Kanker Limfoma. Tentunya merupakan suatu kabar yang sangat menakutkan bagi seseorang yang divonis mengidap kanker, tidak terkecuali kanker kelenjar getah bening atau kanker limfoma. Bayangan akan kematian dan lain sebagainya. Ini merupakan hal yang sering dialami oleh mereka yang menderita kanker.
Berdasarkan data yang ada di Globocan, pada tahun 2012 setiap 90 detik ada 1 orang di dunia yang meninggal karena kanker limfoma. Itu artinya bahwa setidaknya ada 400.000 orang setiap tahun yang terdiagnosis tejangkit penyakit kanker limfoma. Lalu, apa itu kanker limfoma?
Kanker limfoma adalah salah satu jenis kanker yang pada awalnya menyerang sel-sel limfosit (sel darah putih). Jenis kanker ini termasuk jenis kanker yang berbahaya, karena seperti yang kita ketahui bahwa sel darah putih merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia. Jenis kanker ini menyebar melalui aliran darah dan sistem limfatik yang tumbuh pada bagian tubuh manusia, seperti nodus limfe, limpa, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya. Kanker ini menyerang siapapun, baik laki-laki maupun perembuan antara usia 65-74 tahun, namun terkadang juga ditemukan menyerang anak-anak, meski kasus penderita anak-anak ini sangat jarang.
Seperti kebanyakan kasus-kasus kanker lainnya, kanker limfoma ini terjadi akibat faktor genetik, dan hal ini banyak terjadi di Indonesia. Bahkan, limfoma dan leukimia merupakan 6 jenis kanker yang paling umum ditemukan di Indonesia. Limfoma lebih sering ditemukan menyerang mereka yang lanjut usia, sedangkan leukimia bisa diderita oleh remaja belasan tahun.
Secara umum, gejala-gejala yang pertama muncul pada penderita kanker limfoma ini antara lain lemas, demam yang tak kunjung sembuh, terdapat beeberapa benjolan di beberapa bagian tubuh (ketiak, lipatan paha, payudara, leher, dan punggung), batuk, mual yang menyebabkan muntah, hingga sariawan yang tak kunjung sembuh. Jika Anda atau krabat Anda mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Kanker limfoma harus segera diatasi. Karena kanker merupakan sel yang terus berkembang dan dapat menyerang dan menjalar ke organ vital lainnya. Karenanya, jika ditemukan benjolan, pasien diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan lanjutan berupa biopsi histopatologi dan immune histokimia.
Berdasarkn jenisnya, kanker limfoma ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni kenker limfoma tipe Hodgkin (sesuai dengan nama penemunya, Dr.Thomas Hodkin) dan kanker limfoma non-Hodgkin. Keduanya memiliki perilaku, penyebaran, serta respon terapi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, pemeriksaan lebih dini terhadap gejala-gejala awal yang dialami pasien akan sangat membantu dalam memutuskan penanganan yang paling tepat terhadap pasien.
Kanker limfoma jenis Hodgkin umumnya menyebar secara bertahap melalui pembuluh-pembuluh getah bening. Lalu kemudian, walau sangat jarang ditemukan, jenis kanker ini dapat menyebar melalui aliran darah kemudian kembali menyebar ke organ vital lain seperti hati, paru-paru, dan juga sumsum tulang belakang.
Sedangkan kanker limfoma jenis non-Hodgkin umumnya menyerang sel darah putih terlebih dahulu, dan hal ini secara otomatis menyebabkan sstem kekebalan tubuh penderitanya menurun. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan ganas terhadap sel darah putihyang berperan sebagai pelindung tubuh dari bakteri, virus, parasit, dan zat asing lainnya.
Berikut ini beberapa pemeriksaan rutin yang digunakan duia kedokteran untuk mengidentifikasi kanker limfoma:
Seperti kebanyakan kasus-kasus kanker lainnya, kanker limfoma ini terjadi akibat faktor genetik, dan hal ini banyak terjadi di Indonesia. Bahkan, limfoma dan leukimia merupakan 6 jenis kanker yang paling umum ditemukan di Indonesia. Limfoma lebih sering ditemukan menyerang mereka yang lanjut usia, sedangkan leukimia bisa diderita oleh remaja belasan tahun.
Secara umum, gejala-gejala yang pertama muncul pada penderita kanker limfoma ini antara lain lemas, demam yang tak kunjung sembuh, terdapat beeberapa benjolan di beberapa bagian tubuh (ketiak, lipatan paha, payudara, leher, dan punggung), batuk, mual yang menyebabkan muntah, hingga sariawan yang tak kunjung sembuh. Jika Anda atau krabat Anda mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Kanker limfoma harus segera diatasi. Karena kanker merupakan sel yang terus berkembang dan dapat menyerang dan menjalar ke organ vital lainnya. Karenanya, jika ditemukan benjolan, pasien diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan lanjutan berupa biopsi histopatologi dan immune histokimia.
Berdasarkn jenisnya, kanker limfoma ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni kenker limfoma tipe Hodgkin (sesuai dengan nama penemunya, Dr.Thomas Hodkin) dan kanker limfoma non-Hodgkin. Keduanya memiliki perilaku, penyebaran, serta respon terapi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, pemeriksaan lebih dini terhadap gejala-gejala awal yang dialami pasien akan sangat membantu dalam memutuskan penanganan yang paling tepat terhadap pasien.
Kanker limfoma jenis Hodgkin umumnya menyebar secara bertahap melalui pembuluh-pembuluh getah bening. Lalu kemudian, walau sangat jarang ditemukan, jenis kanker ini dapat menyebar melalui aliran darah kemudian kembali menyebar ke organ vital lain seperti hati, paru-paru, dan juga sumsum tulang belakang.
Sedangkan kanker limfoma jenis non-Hodgkin umumnya menyerang sel darah putih terlebih dahulu, dan hal ini secara otomatis menyebabkan sstem kekebalan tubuh penderitanya menurun. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan ganas terhadap sel darah putihyang berperan sebagai pelindung tubuh dari bakteri, virus, parasit, dan zat asing lainnya.
Berikut ini beberapa pemeriksaan rutin yang digunakan duia kedokteran untuk mengidentifikasi kanker limfoma:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksakan pembengkakan pada nodus limfa pada leher, ketiak, pangkal paha, limpa dan hati.
- Pemeriksaan darah. Laboratorium akan melakukan pemeriksaan darah lengkap yang bertujuan untuk memeriksakan jumlah sel darah putih dalam tubuh pasien. Dengan adanya kanker limfoma, nilai Lactate Dehydrogenase (LDH) pada darah menjadi tinggi.
- Rontgen dada. Dilakukan untuk memeriksa pembengkakan pada nodus limfa dan gejala lain yang timbul pada dada.
- Mengambil sampel jarigan kelenjar limfoma untuk pemeriksaan biopsi. Ini meupakan salah satu cara untuk memastikan diagnosa kanker limfoma, di mana pemeriksaan ini, para ahli akanmmenggunakan mikroskop untuk memerksa jaringan sel kanker yang terdapat pada tubuh pasien.
Kanker, apapun jenisnya, terlebih yang tergolong kedalam kanker ganas tentu sangat tidak diinginkan kehadirannya. Cara paling efektif untuk menghindarinya tentu saja dengan selalu menjaga pola hidup sehat. Menu makanan serta kegiatan-kegiatan sehat lainnya. Menghindari segala yang berlebihan. Makan berlebihan, aktifitas berlebihan, bahkan istirahat berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Sampai saat ini, penyembuhan kanker di dunia kedokteran selalu mengandalkan media kemoterapi serta radiologi. Meski sejauh ini tidak banyak bukti bahwa metode ini manjur dalam mengobati kanker, namun banya orang yang dengan pasrah menerimanya sebagai jalan satu-satunya.
Ada cara lain sebenarnya, yakni melalui cara herbal maupun pengobatan alternatif untuk kanker lainnya. Silahkan simak ulasan mengenai manu-enu makanan yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan bahkan mampu menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker dalam artikel MENU SEHAT.
Semoga bermanfaat. Amin...
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854