ARTIKEL KESEHATAN - Patah Tulang. Apa itu patah tulang/fraktur?
Tulang adalah bagian tubuh yang membentuk kerangka tubuh. Adanya tulang memungkinkan kita memiliki kemampuan bergerak. Otot yang melekat pada tulang yang memungkinkan kita untuk berjalan, melompat, duduk, berlutut, memegang, dan mengangkat sesuatu. Tulang juga melindungi organ lainnya dari potensi kerusakan, dan sumsum tulang (jaringan yang ada di dalam tulang) bertanggung jawab dalam produksi sel darah.
Tulang merupakan area penyimpanan untuk kalsium tubuh. Pada tingkat sel, sirkulasi kalsium keluar masuk dari organ tulang berada di bawah pengaruh hormon tubuh. Hormon paratiroid meningkatkan kadar kalsium dalam aliran darah, yang artinya proses ini dapat berakibat terjadinya penurunan kepadatan tulang. Kemudian hormon kalsitonin menurunkan kadar kalsium darah dan membantu mengembalikan kalsium ke dalam tulang. Kalsium dibutuhkan dalam aliran darah untuk membantu sel-sel otot termasuk jantung agar berfungsi dengan baik. Pada banyak kasus, kadar hormon akan mengorbankan kalsium dalam tulang untuk mempertahankan tingkat kalsium darah tetap berada pada kisaran normal. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin D sangat penting untuk menjaga produksi kalsium dalam tubuh.
Apa Penyebab Patah Tulang?
Tulang merupakan bagian tubuh yang sangat kuat dan dirancang untuk menahan benturan jika Anda jatuh atau mengalami kecelakaan, tetapi tulang Anda hanya dapat menahan besaran tekanan tertentu sebelum akhirnya patah/retak. Patah tulang biasanya terjadi karena hal-hal berikut:
- Cedera akibat kecelakaan mobil atau kegiatan atletik
- Cedera yang disengaja, misalnya jika ada orang lain yang menyerang atau mendorong Anda
- Kekerasan fisik pada anak
- Jatuh dari ketinggian atau pada permukaan yang tidak aman lainnya
- Aktifitas berlebihan, terutama jika Anda melakukan atau berpartisipasi dalam olahraga
- Osteoporosis, yakni penyakit yang menyebabkan tulang melemah pada orang lanjut usia
Jenis Patah Tulang/Fraktur
Patah tulang bisa berupa retakan kecil di satu tempat hingga patah secara keseluruhan pada satu bagian tulang. Dokter menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan jenis tulang retak, diantaranya:
- Complete fraktur (fraktur komplet), patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
- Closed frakture (simple fracture), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
- Open fracture (compound frakture/komplikata/kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:
- Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.
- Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
- Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif.
- Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
- Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang.
- Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
- Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang.
- Komunitif, fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
- Depresi, fraktur dengan frakmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan wajah
- Kompresi, fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang).
- Patologik, fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, paget, metastasis tulang, tumor).
- Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada prlekatannya.
- Epifisial, fraktur melalui epifisis.
- Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
Orang yang mengalami patah tulang umumnya akan mengalami juga beberapa kondisi berikut:
Kulit yang rusak dan tulang yang menonjol keluar
Kondisi ini terjadi pada patah tulang yang parah. Tulang yang menonjol tidak hanya sangat menyakitkan tetapi juga berisiko terinfeksi jika tidak ditangani dengan baik.
Pembengkakan
Daerah di sekitar tulang yang patah biasanya akan membengkak karena perdarahan di jaringan sekitarnya. Pembengkakan biasanya berlangsung antara dua dan tiga minggu.
Memar
Seringkali, memar akan muncul di bagian yang patah atau fraktur.
Rasa sakit yang parah
Meskipun tulang sendiri tidak memiliki reseptor rasa sakit, patah tulang biasanya menyebabkan rasa sakit yang cukup parah akibat pembengkakan jaringan lunak sekitarnya dan kerusakan di selaput yang melapisi permukaan luar dari tulang. Kejang otot, saraf atau kerusakan pembuluh, dan kerusakan lainnya dari cedera juga dapat menyebabkan nyeri.
Mobilitas terbatas
Patah tulang biasanya menyebabkan mobilitas terbatas di daerah sekitar tulang yang patah.
Demikian, Semoga bermanfaat. Amin..
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854