google.com, pub-7049760468619734, DIRECT, f08c47fec0942fa0 5 Aktivitas Mengurangi Resiko Demensia (Pikun) ~ Pijat Segar Bandung
Pijat Tradisional di Bandung Bisa Dipanggil 0812-2358-2854 (WA Only)

5 Aktivitas Mengurangi Resiko Demensia (Pikun)

Menjadi tua bagi setiap orang adalah keniscayaan. Namun tidak ada yang ingin dirinya mengalami Demensia, yakni gejala-gejala menurunnya fungsi otak seiring bertambahnya usia seseoran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan pikun. Itu sebabnya penderita demensia juga mengalami kualitas hidup.


Penanggulangan demensia sebenarnya bisa dilakukan sejak muda dengan berbagai hal mudah, bahkan mungkin sudah menjadi kegemaran atau bahkan hobi Anda sejak kecil. Resiko demensia lebih berpeluang ditanggulangi dengn menjaga pola makan sehat dan rutin olah raga otak. Apa saja aktivitas yang bisa menjaga kebugaran otak? Berikut diantaranya:

Baca Buku

Indonesiaa merupakan negara dengan minat baca yang sangat rendah. Hampir 90% masyarakat kita kurang suka membaca. Ini tentu sangat disayangkan, sebab manfaat membaca selain dapat menambah wawasan juga merupakan terapi yang sangat dianjurkan untuk melatih konsentrasi dan fokus otak untuk melakukan sauatu tugas.

Membaca juga melatih Anda untuk menajamkan kekuatan otak untuk menyerap, mengolah, mengingat dan menyimpan informasi baru. Itu sebabnya orang yang gemar membaca memiliki resiko mengalami demensia jauh lebih rendah.

Kursus

Jangan pernah takut untuk terus mencoba hal baru. Terkadang faktor usia sering dijadikan alasan seseorang untuk berhenti mencoba sesuatu yang baru. Padahal dengan berani mencoba hal-hal baru akan dapat memacu kinerja otak karena hal-hal baru tentu saja akan mendatangkan tantangan baru.

Anda bisa mencoba mengikuti kursus tertentu seperti kursus memasak, fotografi, bahasa, atau apapun yang menurut Anda menarik dan cukup menantang serta menyenangkan.

Ngobrol

Tanpa Anda sadari, ketika Anda berinteraksi dengan orang lain, otak bekerja lebih aktif untuk menentukan bagaimana Anda harus bersikap, memberikan respons, menyatakan pendapat, dan lain sebagainya.

Sementara itu, otak Anda juga akan terus merekam semua peristiwa dan percakapan yang terjadi. Proses ini bahkan akan terus berlanjut ketika Anda sedang sendirian atau tidur. Bagian otak yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah korteks prefrontal medial dan persimpangan temporopariental. Kedua area otak tersebut berperan penting dalam memproses informasi, meningkatkan daya ingat, hingga menjalankan fungsi kognitif..

Selain itu, aktivitas mengobrol, bersosialisasi dengan orang lain juga dapat mengurangi stress yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Jangan ragu untuk memulai obrolan ya :)

Menari

Menari ternyata merupakan aktivitas fisik yang dapat melatih kelenturan tubuh sekaligus menyehatkan otak. Saat menari, otak akan mengatur gerak tubuh mengikuti irama. Otak juga dipacu untuk mengingat setiap gerakan apayang akan dilakukan. Menyenangkan bukan?

Anda juga mencoba memainkan alat musik seperti gitar, piano atau alat musik lainnya.

Berkebun

Aktivitas berkebun juga merupakan terapi yang sangat menyenangkan dan mudah dilakukan. Menjaga pekarangan rumah menjadi lebih asri, bersih, tentunya dapat menimbulkan perasaan bahagia bukan?

Sebuah penelitian pernah dilakukan mengenai dampak aktivitas berkebun ini terhadap orang-orang berusia lanjut yang dimuat dala Journal of Alzheimer's Disease. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa berkebun dapat melindungi fungsi kognitif otak, menigkatkan volume otak, dan menurunkan resiko pikun hingga 50%.

Semoga bermanfaat. Amin..

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete