ARTIKEL KESEHATAN - Sabun Antibakteri. Anda tentu sudah tidak asing dengan keberadaan berbagai produk sabun antibakteri bukan? Baru-baru ini, seorang peneliti bernama Dr Eli N. Perencevich dari Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, Massachusetts, mengatakan kepada media pada pertemuan Infectious Diseases Society of America di New Orleans bahwa penggunaan penggunaan zat antibakteri pada sabun akan berdampak sangat memprihatinkan bagi tubuh. Dia mengatakan pada tingkat penggunaan sabun antibakteri, khususnya dalam rumah, bakteri bisa dengan mudah berkembang, karena umumnya bakteri-bakteri ini akan tahan baik terhadap antibiotik ataupun juga sabun antibakteri itu sendiri.
Sekitar 75% dari sabun cair antibakteri dan 30% dari sabun batangan menggunakan bahan kimia yang disebut triclosan sebagai bahan aktif. Zat ini, yang awalnya digunakan secara ketat di rumah sakit, kemudian diadopsi oleh produsen sabun dan produk rumahan lainnya sejak tahun 1990-an, yang akhirnya berubah menjadi sebuah industri yang bernilai sekitar $1 miliar. Selain sabun, kita juga sudah mulai menambahkan bahan-bahan kimia dalam tisu, gel pembersih tangan, talenan, matras dan segala macam barang-barang rumah lainnya karena kita pastinya ingin memberantas bakteri di lingkungan kita.
1. Sabun dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin
Sejumlah studi telah menemukan bahwatriclosan dapat mengganggu mengganggu keseimbangan hormon tiroid pada tikus, katak dan hewan lainnya. Jika hal ini juga terjadi pada manusia, maka hal itu bisa menyebabkan masalah seperti infertilitas, pubertas dini, obesitas dan kanker.
2. Bakeri menjadi semakin kebal
Penelitian terbaru tentang efek sabun antibakteri dan produk pembersih lainnya menunjukkan beberapa kekhawatiran akan berkembangnya bakteri-bakter super yang tidak bisa ditangkal oleh tubuh kita. Dengan produk-produk antibakteri yang digunakan untuk membasmi kuman-kuman, bahkan kuman yang baik, tubuh kita tidak secara alami memiliki resistensi terhadap bakteri-bakteri baru ini. Hal ini menyebabkan kemungkinan sumber penyakit baru yang dapat mengancam kesehatan kita karena tubuh kita tidak mampu untuk melawannya. Banyak ahli percaya produk antibakteri justru membuka peluang bagi munculnya bakteri-bakteri jenis baru yang resisten terhadap obat tertentu, khususnya antibiotik. Bakteri super ini merupakan ancaman bahaya bagi kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan alergi
Salah satu alasan utama orang tua menggunakan produk antibakteri adalah untuk melindungi anak-anak mereka. Iklan kampanye secara efektif telah berhasil dalam membuat orang tua khawatir terhadap kuman dan bakteri yang kemungkinan menjangkit pada anak-anak mereka, karenanya orang tua kemudian menggunakan berbagai jenis produk antibakteri. Yang Anda lakukan mungkin lebih berdampak buruk ketimbang baik, karena triclosan telah dikaitkan sebagai penyebab peningkatan alergi pada anak-anak. Bagaimana bisa? Dengan mengurangi eksposur bakteri justru dapat mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap alergi tertentu. Mungkin indikasi ini juga sudah mulai Anda rasakan pada tubuh Anda sendiri.
4. Sabun antibakteri tidak lebih efektif daripada sabun konvensional
Sebuah penelitian selama 42 tahun oleh FDA, juga oleh penelitian-penelitian independen lainnya menemukan bukti bahwa triclosan ternyata tidak memberikan manfaat kesehatan lebih dalam bentuk apapun dibandingkan dengan sabun konvensional.
5. Bakteri sehat juga mati
Sabun antibakteri dan pembersih lainnya dirancang untuk membunuh bakteri yang tidak baik bagi tubuh Anda sebelum mencapai tingkat yang tidak aman. Tapi Anda juga perlu menyadari bahwa produk antibakteri juga membunuh bakteri baik - bakteri yang dapat membantu mencegah bakteri lain menyebar dan yang membantu Anda membangun kekebalan alami terhadap bakteri jahat. Membunuh 99,9% kuman adalah sesuatu yang banyak digunakan oleh produsen produk antibakteri sebagai bahasa penjualan mereka.
6. Triclosan digunakan dalam pestisida
Telah ditemukan pada banyak merek pasta gigi, obat kumur, tangan dan tubuh mencuci, serta produk bayi akan penggunaan triclosan. Tahukah Anda bahwa triclosan merupakan komponen penting dalam pembuatan pestisida?. Bahan kimia ini dapat lebih mudah diserap melalui kulit dan mulut dari yang diperkirakan.
7. Kemungkinan ketidakseimbangan hormon
Dengan pasar produk antibakteri yang sudah begitu luas, penelitian lebih lanjut telah dilakukan baru-baru ini yang mempelajari efek produk tersebut terhadap hormon. Banyak tes telah dilakukan pada hewan dan hasilnya mengkhawatirkan, sebab telah ditemukan bahwa triclosan, bahan dalam banyak produk antibakteri, telah terbukti menjadi pengganggu endokrin. Sistem endokrin ini berfungsi memproduksi dan melepaskan hormon dan produk lainnya ke dalam aliran darah Anda. Gangguan yang ditimbulkan oleh triclosan pada hewan mempengaruhi estrogen, testosteron dan kadar tiroid. Para ahli percaya bahwa wanita dan anak-anak adalah yang paling berisiko untuk mengalami ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh produk antibakteri.
Semoga bermanfaat. Amin
Semoga bermanfaat. Amin
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854