google.com, pub-7049760468619734, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pijat Segar Bandung
Pijat Tradisional di Bandung Bisa Dipanggil 0812-2358-2854 (WA Only)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak
ARTIKEL KESEHATAN -ISPA. Batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingusan sering menyerang anak-anak dan dianggap tidak berbahaya. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, batuk dan pilek merupakan suatu pertanda penyakit yang lebih berbahaya, seperti pneumonia dan tuberkulosis.

Di dunia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi penyebab kematian dari jutaan anak balita. Di Indonesia, ISPA menjadi penyebab kematian anak balita dan bayi dengan tingkat persentasi tidak kurang dari 30% tiap tahunnya. Sebuah angka yang tidak sedikit bukan?

Pneumonia dan Tuberkulosis

Terkadang batuk dan pilek menjadi pertanda masalah serius. Anak yang napasnya terengah-engah atau sesak, kemungkinan terkena pneumonia atau juga tuberkulosis, yaitu infeksi pada paru-paru. Penyakit ini berbahaya, dan anak yang mengalaminya harus segera mendapat perawatan di puskesmas.

Pada umumnya batuk-batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingusan bisa sembuh tanpa diobati. Tapi kadang penyakit tersebut merupakan pertanda pneumonia yang memerlukan pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik pada anak yang menderita pneumonia dan tuberkulosis  harus sesuai petunjuk dokter atau petugas kesehatan dan harus diberikan sampai habis.

Ciri anak mengalami gejala pneumonia juga tuberkulosis diantaranya :
  • Anak bernapas lebih cepat dari biasanya. Untuk anak berumur kurang dari 2 bulan 60 kali/menit atau lebih. Anak usia 2-12 bualn 50 kali/menit atau lebih. Anak usia 12 bulan - 5 tahun 40 kali/menit atau lebih.
  • Anak mengalami kesulitan bernapas.
  • Saat bernapas terlihat berat. iasanya napak dari gerakan dada bagian bawah yang tertarik ke atas atau gerakan perut naik turun.
  • Anak terserang batuk selama lebih dari dua minggu.
  • Anak kesulitan minum.
  • Anak sering muntah
Jika Anda menemukan gejala tersebut pada anak Anda, secepatnya Anda ambil tindakan dengan membawa anak ke petugas kesehatan.

Penyebab

ISPA ini dialami penderita karena banyak faktor. Namun secara garis besar, penyebab utama adalah udara yang dihirup oleh penderita tidaklah sehat. Kebiasaan merokok, baik secara pasif apalagi aktif, asap pembakaran sampah, atau juga debu.

Dari semua itu, asap rokok sering dituding sebagai penyebab paling tinggi. Hal ini memang berbanding sempurna dengan tingkat kesadaran masyarakat terutama para perokok aktif. Mereka ini sering menyalakan rokok tanpa memperhatikan kondisi sekelilingnya.

ASI Bisa Mengurangi Resiko

Penelitian membuktikan sebuah temuan yang menarik. Ternyata pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai sekurang-kurangnya 4 bulan pertama dan memberikan makanan bergizi dan imunisasi lengkap pada bayi bisa membantu mencegah pneumonia pada bayi.

Penanganan pertama

Anak yang batuk dan pilek harus dijaga agar tetap hangat dan diberi makan dan minum yang banyak. Suhu badan bayi mudah turun. Oleh karena itu, perlu dijaga agar tetap hangat jika mereka batuk dan pilek.

Anak-anak yang batuk, pileh dan ingusan atau sakit tenggorokan yang napasnya normal bisa dirawat di rumah dan mungkin sembuh tanpa obat. Mereka harus tetap dijaga agar tetap hangat tapi tidak berlebihan dan diberi makan dan minum yang banyak.

Anak yang demam tinggi sebagiknya dikompres dengan air yang tidak terlalu dingin. Di daerah sebaran alaria, demam bisa merupakan hal yang berbahaya. Oleh karena itu, anak tersebut harus segera diperiksa oleh petugas kesehatan.

Hidung anak yang pilek atau batuk harus sering dibersihkan, terutama sebelum anak makan atau tidur. Udara yang lembab memudahkan pernapasan dan akan sangat membantu bila anak tersebut menghirup hawa dari semangkuk air hangat.

Anak yang masih menyusui dan terkena batuk atau pilek harus tetap dibesi ASI. Pemberian ASI membantu memerangi penyakit dan penting bagi petumbuhan anak. Jika anak tidak bisa menyusui, maka ASI diperas ke dalam mangkuk yang bersih kemudian disuapkan.

Anak yang tidak diberi ASI harus sering diberi makan dan minum sedikit demi sedikit. Jika sudah sembuh, anak tersebut harus tetap diberikan makanan dan minuman tambahan setidaknya selama 1 minggu. Penderita belum bisa dianggap sembuh jika berat badannya belum bisa kembali seperti keadaan sebelum sakit.

Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin..

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

Mengenal Sindroma Ovarium Polikistik

Sindrom Ovarium Polikistik
ARTIKEL KESEHATAN - SOPK. Sulit hamil menjadi permasalahan bagi sejumlah pasangan. Ada banyak penyebabnya, sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah salah satu yang sering ditemui dan banyak dibicarakan. Mengenali dan menanganinya secara dini pun menjadi penting, karena SOPK tidak hanya mengenai persoalan fertilitas, tapi diduga juga berhubungan dengan perkembangan beberapa penyakit kronik.

SOPK adalah kumpulan gejala dan tanda sebagai imbas dari kelainan keseimbangan sistem endokrin pada perempuan. Berbagai teori dikemukakan oleh para ahli. Tapi, sampai sekarang penjelasan mengenai penyebab dan mekanisme dari SOPK masih belum pasti. Penelitian mengenai SOPK terus berkembang. Dugaan kuat adanya gangguan fungsi ovarium (indung telur), aksi hipotalamus pituitary, hingga aktivitas insulin memiliki keterlibatan dari perjalanan sindroma ini.

Ovarium, Folikel, dan Ovarium Polikistik

Permpuan memiliki 2 ovarium, kiri dan kanan. Setiap satu ovarium memiliki jutaan primordial (bakal sel telur), yang pada pematangannya akan membentuk folikel. Setiap satu bulan beberapa folikel akan membesar kemudian matang, lalu pecah. Folikel yang matang berukuran 18-25 mm. Pecahnya folikel akan menetaskan ovum. Ovum ini kemudian meninggalkan ovarium untuk siap dibuahi. Proses ini disebut ovulasi.

Pada SOPK, yang dimaksud ovarium polikistik adalah berupa pertemuan 12 folikel atau lebih di setiap ovarium, berdiameter 2-9 mm. Pada monitor ultrasonografi, folikel-folikel yang belum matang ini menyerupai struktur kista. Selain berdampak pada keberhasilan ovulasi, gangguan maturasinya mengakibatkan folikel-folikel ini terus menerus menghasilkan estrogen. Hormon ini bertanggung jawab mmpengaruhi pertumbuhan sel-sel endometrium, yang jika trus menerus diproduksi akan menyebabkan dinding rahim menjadi sangat tebal (hiperplasia endometrium).

Tapi tidak semua ovarium polikistik yang termonitor berpotensi menyebabkan gangguan. Temuan ini perlu disertai dengan gejala dan tada-tanda klinis. Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan sesuai kebutuhan.

Keragaman gejala

Aibat gangguan keseimbangan hormonal, gejala dan tanda SOPK bersifat polimorfik dan sistemik. Perempuan dengan SOPK akan mengalami keragaman bentuk gejala dan tanda, spektrumnya luas, dan melibatkan banyak faktor. Faktor genetik juga termasuk sebagai salah satu penyebabnya. Kebanyakan perempuan dengan SOPK memiliki kerabat sedarah yang juga mengalami kelhan yang sama.

Iregularitas menstruasi yang tidak terprediksi, misalnya. Perempuan dengan SOPK bisa saja mengalami peningkatan jumlah darah dan lamanya periode siklus, bahkan tidak mens sama sekali. Gangguan keseimbangan hormon reproduksi berperan atsa kondisi ini, puncaknya jika perempuan dengan SOPK mengalami oligo atau anovulasi (kegagalan ovulasi), juga lingkungan rahim yang tidak ramah bagi penanaman bakal janin.

Kegemukan juga terjadi pada kebanyaka perempuan dengan SOPK. Namun, ada juga yang tidak.Selain itu, tumbuh rambut berlebih pada bagian tertentu seperti muka, dada, perut, dan paha atas, menjadi temuan bermakna. Kemunculan jerawat yang tidak berpengaruh pada pengobatan dan kulit yang nampak berminyak, terutama di bagian wajah juga menjadi indikasi. Resistansi insulin dan kelebihan hormon laki-laki brtanggung jawab atas hal ini.

Dikatakan resistansi insulin jika sel-sel tubuh tidak berespon terhadap insulin, sehingga tidak menghasilkan efek kerja dari hormon ini. Insulin yang bertanggung jawab atas pengaturan kadar gula dalam darah, resistansinya menyebabkan peningkatan nafsu makan dan mempengaruhi kinerja hormon lainnya. Sementara itu, selain menyebabkan pertumbuhan rambut dan jerawat berlebih, hiperandrogen juga mempengaruhi pematangan ovum.

Selain secara klinis, konfirmasi resistansi insulin dan hiprandrogenisme, juga dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium darah. Pemeriksaan kadar hormon LH, FSH, testoteron, dan androstenedion, menjadi tolak ukura dalam keadaan hiperandrogenisme secara laboratorium, sedangkan pemeriksaan gula darah untuk mengkonfirmasi resistansi insulin.

Resistansi insulin berhubungan dengan peningkatan resiko enyakit diabetes melitus dan dislipidemia, yang pada perkembangannya bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular dan sindroma metabolik. Selain infertilisasi, hiperplasia endometrium juga bisa meningkatkan resiko kanker endometrium. Aspek psikologis yang juga dipengaruhi oleh stabilisasi hormonal juga akan terganggu, dalam jangka panjang menyebabkan SOPK juga mudah depresi, cemas, dan stres.

Menangani SOPK secara dini

Kebanyakan perempuan menyadari gejala SOPK di usia sekitar 20-an, ketika siklus menstruasi mereka terganggu, belum mens, bahkan sulit hamil padahal sudah lama berpasangan. Namun penetapan seseorang mengalami SOPK tidak bisa hanya dengan membaca pertanda itu saja. Kriteria Rotterdam berupa oligo atau anovulasi, dengan klinis iregularitas menstruasi; hiperandrogenisme, dan gambaran ovarium polikistik pada pemeriksaan ultrasonografi, telah diimplikasikan secara luas. Dibutuhkan minimal 2 dari kriteria tersebut, tanpa kelainan endokrinologis lainnya, untuk menetapkan diagnosis SOPK.

Padahal dengan mengenali secara dini, penanganan segera yang diberikan bisa mengurangi resiko-resiko lanjutan yang mungkin terjadi. Ada banyak pendekatan dalam menangani kelainan ini. Modifikasi pola hidup dengan memperhatikan keseimbangan nutrisi, berolahraga, tidak merokok, dan meditasi menjadi bagian penting dari penanganan SOPK.

Pengobatan yang diberikan bersifat pertimbangan, diberikan secara bertahap. Hal ini bertujuan menyeimbangkan kekacauan hormonal yang terjadi. Medikamentosa yang digunakan berupa pil kontrasepsi, obat antideabetes, dan antiandrogen. Perempuan dengan SOPK yang menopause atau yang tidak mengingnkan kehamilan bisa menggunakan oophorektomi atau histerektomi.

Permasalahan infertilitas ditangani melalui beberapa cara. Pemilihan pengobatan seperti obat perangsang telur perlu mendapat saran dari ahli kesehatan. Alternatif lain bisa melalui tindakan operasi, atau juga bayi tabung. Satu yang perlu diingat, sertakanlah pasangan Anda dalam setiap pengambilan keputusan.

Semoga bermanfaat. Amin.

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854



Diare Pada Anak - BAHAYA !!!!

bahaya diare pada anak/bayi
ARTIKEL KESEHATAN - Diare. Setiap tahun, lebih dari 1 juta bayi dan balita meninggal dunia akibat diare. Diare ini menyebabkan dehidrasi aau kekurangan cairan dalam tubuh dan malnutrisi atau kekurangan gizi. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih banyak meninggal karena penyakit ini, karena anak kecil lebih cepat mengalami dehidrasi. Bisa dipastikan 1 dari 200 anak yang terkena diare akan meninggal. Angka yang cukup menyedihkan bukan? Tapi itulah kenyataannya. Karenanya, mengetahui banyak mengenai diare sangat perlu, terutama bagi para orangtua yang memiliki anak balita.

Diare disebabkan oleh kuman yang tertelan, terutama kuman dari tinja. Hal tersebut sangat mungkin terjadi akibat kurangnya perhatian akan kebersihan kamar mandi/kloset, buruknya kebersihan lingkungan rumah, dan juga karena kurangnya pemberian ASI. Pemberian ASI ini juga menjadi pertimbangan, karena terbukti bahwa anak yang mendapatkan ASI secara cukup mempunyai ketahanan lebih terhadap serangan diare.

Terjalinnya kerjasama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat dalam hal pencegahan bisa dipastikan bisa menanggulangi penyebab diare.

Indikasi Diare

Seorang anak disebut terkena diare bila mengeluarkan berak encer, biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari. Tanda-tanda lainnya yang perlu Anda perhatikan :
  • Berak encer terus menerus
  • Berak bercampur nanah
  • Sering muntah-muntah
  • Selalu merasa haus
  • Tidak mau minum
  • Tidak mau makan
  • Mata terlihat cekung
  • Lemah dan lesu
Segeralah meminta bantuan petugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda tersebut. Selain itu, anak harus diberi minuman Oralit atau cairan lain yang berfungsi mengganti cairan tubuh. Minuman isotonik atau air kelapa muda juga dianjurkan.

Beri Minum/Cairan Lebih

Diare pada anak terlebih bayi bisa sangat berbahaya. Jika tidak mendapat penanganan cepat, penderita bisa meninggal dalam beberapa jam. Jika anak terindikasi terserang diare, maka anak harus lebih sering diberi asupan cairan. Tidak benar bahwa pemberian miunum akan semakin memperparah diare. Anak yang terkena diare harus lebih sering diberi minum sampai diare berhenti. Memberi minuman yang cukup banyak bisa menggantikan cairan yang hilang akibat dehidrasi.

Minum yang dianjurkan untuk anak yang terkena diare :
  • ASI
  • Kuah sayur/sup
  • Tajin/air nasi
  • Air teh dengan sedikit nasi
  • Air kelapa
  • Air mineral
  • Larutan gula garam (Oralit)
Untuk mencegah dehidrasi, anak yang masih menyusui harus lebih sering diberi ASI atau larutan oralit setiap usai berak encer/mencret. Dosis pemberian oralit pada anak juga harus diperhatikan :
  • Anak berusia kurang dari 1 tahun diberi minum seperempat hingga setengah gelas.
  • Anak usia 1-4 tahun diberi minum setengah hingga segelas penuh.
Jika anak muntah, tunggu hingga 10 menit, kemudian berikan minum sedikit demi sedikit. Pemberian minum ini harus dilakukan hingga anak benar-benar berhenti mencret. BIasanya dengan penanganan ini diare akan berhenti setelah 3-4 hari. Jika masih mencet mintalah bantuan petugas kesehatan.

Jangan Lupakan Makanan

Anak yang terkena diare hars tetap diberikan makanan. Anak yang telah sembuh dari diare memerlukan makanan tambahan setiap hari sekurang-kurangnya selama 3 minggu. Berat badan anak yang terkena diare akan mengalami penurunan. Ia juga akan cepat mengalami kekurangan gizi. Anak yang terkea diare memerlukan makanan dan cairan yang cukup. Makanan dapat membantu menghentikan diare dan mempercepat proses penyembuhan.

Anak yang terkena diare akan muntah-muntah dan tidak mau makan. Bagi anak yang berumur 6 bulan atau lebih, harus diuayakan agar mau makan sedikit demi sedikit dengan memberikan makanan lebut yang disukai anak. Makanan yang diberikan harus  mengandung sedikit garam. Makanan lembut selain mudah ditelan juga mengandung lebih banyak cairan.

Makanan yang dianjurkan untuk anak yang terkena diare adalah campuran yang dihaluskan dari tepung, kacang-kacangan, ikan, daging yang sudah dimasak, yoghurt, dan buah-buahan. Bisa juga ditambahkan 1 - 2 sendok teh minyak sayur. Makanan harus segar dan hangat, tidak boleh basi, diberian 5 - 6 kali dalam sehari.

Setelah diare berhenti, makanan tambahan sangat diperlukan untuk masa penyembuhan. Pada saat penyembuhan, anak memerlukan makanan tambahan setiap hari atau menyusui lebih sering selama kurang lebih 3 minggu. Hal ini akan membantu mengembalikan tenaga yang hilang akibat diare. Anak belum dianggap sebuh jika berat badannya kembali sama seperti saat sebelum sakit.

Kapsul vitamin A dan makanan yang mengandung vitamin A bisa membantu anak untuk sembuh dari diare. Makanan yang mengandung vitamin A adalah ASI, hati, ikan, susu, jeruk atau buah-buahan berwarna kuning dan sayuran hijau. Imunisasi campak pada usia 9 bulan juga dapat mencegah terjadinya diare.

Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin...

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854


Herceptin - Antibodi Ampuh Penghancur Kanker Payudara

kanker payudara
ARTIKEL KESEHATAN - Kanker Payudara. Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang bayak dikenal masyarakat. Menurut WHO, kanker merupakan penyakit mematikan kedua setelah penyakit jantung. Penderita kanker di seluruh dunia pada tahun 2011 mencapai 12 juta penderita, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 30 juta penderita pada tahun 2030, dengan tingkat kematian mencapai 15 juta jiwa selama kurun waktu tersebut.

Diantara berbagai jenis kanker, salah satunya adalah kanker payudara. Penyakit ini menyerang wanita berusia antara 30 - 50 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memungkinkan memiliki kanker payudara, diantaranya adalah faktor genetik. Faktor lainnya berkaitan dengan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, megkonsumsi makanan tidak sehat, serta faktor lainnya.

Berbagai pengobatan telah banyak digunakan untuk menangani penyakit kanker. Sebuah studi mengatakan, kanker payudara sulit untuk ditangani oleh kemoterapi dikarenakan adanya reseptor HER2 (Human Epidermal Receptor tipe-2) pada permukaan sel kanker yang menyebabkan sel kanker tersebut tahan terhadap kemoterapi.

Hal tersebut mendorong 2 peneliti dari UCLA, Axel Ullrich dan Michael Shepard melakukan sebuah inovasi pada pengobatan kanker payudara menggunakan suatu antibodi monoklonal herceptin (trastuzumab). Herceptin merupakan suatu antibodi monoklonal yang dioverproduksi pada tubuh tikus kemudian dimodifikasi agar bisa diterapkan pad tubuh manusia. HAsilnya, pada tahun 1998, FDA menyatakan bahwa herceptin memiliki kemampuan untuk melumpuhkan reseptor HER2 yang tahan terhadap kemoterapi. Meski demikian, hasil yang diperoleh ini tidak bisa dikatakan bahwa herceptin sepenuhnya dapat membunuh sel kanker. Fungsi dari herceptin hanya membuat reseptor HER2 menjadi tidak aktif dan akhirnya bisa dibunuh menggunakan kemoterapi.

Sejauh ini, pengobatan kanker jarang dilakukan dengan menggunakan satu metode, tapi menggunakan beberapa metode agar proses pengobatan lebih efektif. Salah satunya adalah dengan menggabungkan pengobatan dengan antibodi dan kemoterapi.

FDA mengatakan, pasien kanker payudara yang menerima perawatan antibodi herceptin dan kemoterapi bisa hidup jauh lebih lama bahkan bisa sembuh dibanding pasien yang hanya menerima perawatan kemoterapi. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi pederita kanker payudara.

Penggunaan antibodi monoklonal herceptin dalam hal klinis seperti pengobatan kanker peyudara ini merupakan inovasi. Harapannya, cara ini bisa dikembangkan lebih luas lag. Dengan demikian akan semakin banyak penerapan bioteknologi dalam dunia pengobatan modern. semakin bertambah banyaknya fasilitas pengobatan yang bisa dijalani, tentunya akan bisa menekan angka kematian akibat penyakit-penyakit seperti kanker ini.

Semoga bermanfaat. Amin...

Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854



Waspadai Kanker Tulang dan Gejalanya

kanker tulang
ARTIKEL KESEHATAN - Kanker Tulang. Penyakit kanker merupakan penyakit serius yang kurang mendapat perhatian khusus dari masyarakat Indonesia. Padahal tindakan pencegahan masih bisa dilakukan jika gejala kanker bisa terdeteksi secara dini.

Indikasi penyakit kanker ini biasanya dimulai ketika siklus pertumbuhan sel tidak berjalan secara normal. Sel normal memiliki "genetic blue" atau pedoman yang mengatur pertumbuhan sel. Pencapaian maturity, reproduksi serta fungsi, dan pada akhirnya mati. DNA menyediakan dasar untuk informasi ini.

Jika ada perubahan pada DNA pada tahap ini, itu disebut "mutasi". Perubahan ini bisa merubah petunjuk yang mengontrol pertumbuhan sel. Pada akhirnya, hal ini yang menyebabkan kematian sel atau sebaliknya, terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali.

Sel yang terus tumbuh tak terkendali akan membentuk tumpukan jaringan atau benjolan yang biasa disebut tumor. Dalam beberapa kasus, tumor mungkin tumbuh dengan lambat dan disebut tumor jinak. Meski menekan pada jaringan sekitarnya, tumor jinak mungkin tidak terlalu mempengaruhi manusia. Lalu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan mengganggu jaringan bahkan membahayakan jaringan disekitar tempat tumbuhnya, disebut tumor ganas atau kanker.

Pada dasarnya kanket tulang belum diketahui penyebabnya. Namun para ahli kedokteran berpendapat bahwa kanker tulang terjadi akibat kesalahan pada sel DNA. Dampak dari kesalahan ini menyebabkan tulang tumbuh secara tak terkendali da akumulasi dari mutasi sel ini membentuk tumor yang bisa menyerang tulang di dekatnya atau menyerang ke daerah lain dalam tubuh.

Untuk mengetahui secara pasti terjadinya kanker tulang, ada baiknya kita melakukan pemeriksaan dengan cara rontgen atau CT scan, terutama pada bagian dada untuk melihat terjadinya penyebaran kanker melalui paru-paru, serta scanning ke seluruh tulang untuk mendeteksi penyebaran kanker. Sebelum melakukannya, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami gejala-gejala kanker tulang.

Gejala kanker tulang

Lalu gejala kanker tulang diantaranya :

Pertama, rasa nyeri atau sakit. Biasanya rasa nyeri atau sakit dirasakan pada bagian tulang belakang seperti leher atau juga tulang punggung. Rasa sakit ini juga terkadang dirasakan menyebar ke seluruh tubuh atau anggota badan lainnya.

Kedua, badan terasa lemah dan lesu. Gejala ini disebabkan oleh gangguan pada impuls dari tulang belakang. Apabila kanker sudah menyebabkan peradangan besar pada tulang belakang, maka otak kita tidak akan mampu berkomunikasi baik dengan kaki. Akiatnya, akan terasa sulit untuk berjalan, meraih sesuatu atau memegang.

Ketiga, inkontinensia. Kanker tulang belakang dapat menyebabkan inkontinnsia. Gejala ini sangat mirip dengan kelemahan, karena tekanan pada saraf tertentu pada tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengontrol kinerja kandung kemih dan usus. Jika impuls terganggu, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol kandung kemih mereka, usus, atau bahkan keduanya.

Keempat, bisa mengakibatkan kelumpuhan. Seiring dengan perkembangan kanker tulang belakang, seseorang mungkin akan mengalami kelumpuhan. Tergantung pada beratnya kanker, kelumpuhan bisa diisolasi untuk 1 anggota badan. Ukuran dan lokasi pertumbuhan menentukan jumlah kelumpuhan, karena kanker bisasampai ke saraf.

Kelima, kepekaan berkurang. Kanker tulang belakang bisa mempengaruhi sensasi sentuhan. Karena sumsum tulang belakang adalah saraf pusat, peradangan atau tekanan di daerah ini dapat menyebabkan pengurangan sensasi. Objek mungkin tidak lagi merasa panas atau dingin untuk disentuh. Serupa dengan ketidakmampuan otak untuk berkomunikasi dengan anggota badan, dan anggota badan menjadi tidak sepenuhnya berkomunikasi dengan otak.

Kebanyakan masyarakat masih memiliki kecenderungan untuk mencari tukang urut atau alternatif lainnya jika menemukan benjolan.Padahal jika ditangani dengan cepat, maka tingkat kesembuhannya juga semakin tinggi. Rendahnya ekonomi masyarakat terkadang membawa penyakit kanker tulang ke tempat yang salah, seperti tukang urut atau sejenisnya. Padahal secara medis, kanker tulang sangat mudah dideteksi melalui sinar rontgen. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker tulang ada yang jinak dan juga ada yang ganas. Untuk jenis yang ganas, penanganan bisa sampai tahap amputasi, kemoterapi maupun dengan penyinaran.

Semoga bermanfaat. Amin...


Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854