ARTIKEL KESEHATAN - Batuk. Mengalami batuk di tengah kondisi
berpuasa seperti sekarang ini memang merupakan hal yang sangat
mungkin terjadi. Apalagi, musim peralihan sudah di depan mata. Kalau
sedang berpuasa dan terus-terus batuk karena tenggorokan gatal,
sangat mengganggu aktivitas dan pastinya tidak nyaman bagi Anda.
Resiko terjadinya batuk saat berpuasa bisa dua kali lipat dibandngkan
dengan kondisi tidak berpuasa. Selain faktor cuaca yang bisa
menurunkan daya tahan tubuh, tidak adanya lubrikasi saat rongga mulut
kering, dehidrasi juga bisa memicu terjadinya batuk.
Batuk bisa semakin mengganggu
karena saat berpuasa, tidak boleh ada cairan dari luar yang melintasi
kerongkongan. Rongga mulut yang kering karena tidak adanya lubrikasi,
meningkatkan faktor terjadinya batuk. Bukan ibadah puasa yang
menyebabkan seseorang berpotensi terserang batuk, namun kondisi tubuh
yang dimiliki seseorang saat berpuasa adalah faktor utama yang
menyebabkan batuk pada seseorang. Untuk itu, cara termudah yang bisa
dilakukan dengan menangkal si pengganggu tenggrokan itu dengn
memperkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
Apalagi, dalam terminologi medis,
puasa bertujuan untuk mengistirahatkan pencernaan. Namun agar tidak
menimbulkan gangguan, membutuhkan daya tahan tubuh yang optimal. Anda
bisa mengkonsumsi obat batuk saat berbuka dan makan sahur untuk
meredakan batuk.
Saat batuk, sseoang mengeluarkan
gelembung air liur. Secara mikroskopis, kecepatan gelembung itu
mencapai 70 – 160 km/jam. Jika dalam gelembung itu sudah terdapat
bakteri atau virus, sangat rentan menular kepada orang lain secara
acak, karena ada sekitar 20.000 virus yang keluar saat seseorang
batuk.
Hindari ini!
Saat berbuka puasa, makanan dan
minuman yang manis yang seharusnya berkadar normal yang dicecap oleh
lidah dan tenggorokan bisa dua kali lebih pekat. Hal itu menyebabkan
tenggorokan terganggu dan menyebabkan gangguan batuk keesokan
harinya. Memang untuk berbuka dianjurkan untuk mengkonsumsi yang
manis-manis, namun jangan berlebihan. Kadar gula tinggi justru
merangsang terjadinya gangguan pada tenggorokan. Meski sudah banyak
diketahui dan sering dianggap sepele, tidak sedikit orang yang masih
saja mengalami gangguan batuk yang terjadi karena pola makan yang
terlalu manis saat sahur dan berbuka puasa.
Batuk saat ini menjadi gangguan
yang sering terjadi dan hampir dapat ditemukan kapan dan di mana
saja. Rentannya kondisi masyarakat terhadap batuk disebabkan beberapa
hal, seperti gaya hidup tak sehat berupa konsumsi makanan yang tidak
terjamin kebersihannya, berbahan pengawet, gorengan, dan memilik
kadar gula tinggi. Polusi udara yang terjadi di sekeliling juga
memicu terjadinya batuk.
Makanan atau minuman yang memiliki
suhu ekstrem juga bisa menyebabkan gangguan pada tenggorokan. Suhu
yang terlalu dingin atau panas akan memicu rasa yang tidak nyaman
pada tenggorokan dan rongga mulut sehingga menyebabkan batuk. Ketika
berbuka puasa, tubuh masih melakukan adaptasi sehingga asupan
sebaiknya memiliki kadar atau suhu yang tak terlalu ekstrem.
Kita kadang memang lupa, jadi
karena sudah menahan lapar dan haus sepanjang hari dari cuaca panas,
biasanya kita ingin mengkonsumsi yang dingin-dingin. Karenanya
pengaturan asupan makanan mutlak harus dilakukan saat sahur dan
berbuka. Karena selain dapat menghindakan batuk juga bisa menghindari
gangguan pencernaandan tubuh lainnya.
Selamat berpuasa.. Semoga
bermanfaat :)
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854
0 komentar:
Post a Comment