Pijat Tradisional di Bandung Bisa Dipanggil 0812-2358-2854 (WA Only)

Adsense

Melacak Siklus Menstruasi

MELACAK SIKLUS MENSTRUASI
ARTIKEL KESEHATAN - Menstruasi. Sudah hal biasa bagi wanita mengalami menstruasi. Meskipun demikian, keluarnya darah dari jalan lahir ini kerap menjadi permasalahan, terlebih bagi perempuan usia produktif. Perubahan ritme siklus dan gejala-gejala penyerta yang mungkin timbul, pada akhirnya dapat mengganggu rutinitas dan aktivitas. Tak hanya itu, gangguan menstruasi juga dapat menjadi penanda kesehatan serang perempuan. Untuk hal itu, perlu ada pelacakan siklus menstruasi guna memantau kesehatan diri.

Menstruasi merupakan suatu keniscayaan pada setiap perempuan. Harmonisasi sitem reproduksi dan endokrin ini menghasilkan keluarnya darah, lendir dan debris seluler rahim dari jalan lahir. Betapa perempuan juga akan merasakan keluhan nyeri, mulas, perut melilit, perasaan kembug dan payudara mengencang, serta perasaan cemas, resah, cepat marah, takut, susah tidur, dan uring-uringan, sebelum, saat atau setelah menstruasi.

Hadir di setiap bulannya, menjadikan siklus menstruasi sebagai rutinitas biologis perempuan. Normalnya, interval siklus berkisar antara 21-35 hari, dengan durasi 4-8 hari di setiap siklusnya. Terjadi secara berkala, dalam waktu tertentu, dari menars sampai menopouse. Tidak termasuk darah yang keluar dari jalan lahir pada masa kehamilan dan menyusui. Volume kehilangan darah berkisar 5-80 ml setiap siklusnya. Variasi interval, durasi dan volume ini dipengaruhi banyak faktor. Dinamika hormonal telah lama diketahui berperan penting dalam variasi klinis dari siklus menstruasi.

Menstruasi dan hormon-hormon tubuh

Perangkat menstruasi terbangun dari organ otak, indung telur dan rahim. Satu sama lainnya berinteraksi secara hormonal. Sebut saja FSH (follicle stimulating hormone), LH (lutheinizing hormone), progesteron, dan estrogen menjadi hormon-hormon penting bagi keberlangsungan siklus menstruasi. Produksi FSH dan LH oleh kelenjar pituitary otak, sedangkan estrogen dan progesteron diproduksi di indung telur.

FSH dan LH akan terlibat pada pematangan sel-sel telur yang tersimpan di dalam kedua indung telur. Setiap bulannya akan ada satu sel telur yang mengalami pematangan. FSH merangsang tumbuh kembang folikel telur. Folikel telur kemudian matang. Stimulasi LH akan membuat folikel telur menetaskan sel telur matang yang kemudian keluar menuju tuba falopi untuk dibuahi. Sisa folikel akan menjadi badan lutheal yang seiring dengan waktu akan mengalami degradasi. Keluarnya sel telur dari indungnya ini disebut dngan ovulasi.

Beriringa dengan ovulasi, dinding rahm akan menebal akibat rangsang estrogen dan progesteron. Estrogen membantu sel-sel dinding rahim memperbanyak dan memperbesar diri, sedangkan progesteron menyuplai nutrisinya. Koordinasi dari hormon-hormon ini memungkinkan rahim menjadi tempat yang nyaman untuk bakal janin menempel, tumbuh, dan berkembang.

Sesungguhnya tinjauan rangkaian proses fisiologis pada siklus menstruasi ini adalah untuk mematangkan sel telur hingga siap dibuahi sperma dan mempersiapkan rahim sebagai tempat bersemayam bakal janin yang kemudian perempuan akan mengalami kehamilan. Namun, jika pembuahan dan penanaman bakal janin tidak terjadi, seluruh persiapan menjadi tidak berguna dan akan "disingkirkan". Properti yang tidak dibutuhkan ini berwujud darah menstruasi yang dikeluarkan setiap bulannya.

Siklus menstruasi  dan kesehatan perempuan

Hubungan dekatnya dengan diamika hormonal, menjadikan siklus menstruasi dapat merefleksikan kondisi kesehatan perempuan.Gangguan pada siklusnya dapat menggambarkan perubahan hormon-hormon tertentu yang juga terlibat dalam fertilitas dan beberapa perkembangan penyakit kronis. Selain karena penyebab organik, gangguan menstruasi juga disebabkan faktor psikis, seperti keadaan stres. Oleh karena itu, deteksi dini, kosultasi dan edukasi mengenai gangguan siklus menstruasi menjadi perlu bagi setiap perempaun.

Reguleritas jadwal,  berhubungan dengan interval tiap siklus dan durasinya, menjadi tanda akan adanya gangguan siklus. Jumlah darah dan frekuensi pada setiap siklus juga dipertimbangkan untuk menentukan normal tidaknya siklus. Melalui pencatatan siklus menstruasi pada kalender setiap bulannya, diharapkan dapat memantau perubahan yang terjadi pada gangguan menstruasi. Pelacakan untuk mengetahui kausa kelainan dilanjutkan dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab organik. Dokter akan menyisir semua kemungkinan penyebab dengan panel pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

Melacak siklus menstruasi

Pentingnya pelacakan siklus menstruasi melalui pencatatan pada kalender setiap bulannya, menjadi bagian pemeriksaan penapisan kndsi kesehatan perempuan. Hasil pencatatan ini menjadi alat deteksi dini gangguan menstruasi yang kemudian digunakan sebagai data masukan bagi dokter saat konsultasi. Untuk itu, setiap perempuan perlu memiliki "kalender menstruasi". Pencatatan kalender ini bisa dilakukan secara manual. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi, saat ini telah banyak aplikasi kalender menstruasi yang tersedia secara gratis.

Catatlah hari pertama dan terakhir menstruasi pada setiap siklus. Hal ini dapat memantau regularitas siklus menstruasi. Deskripsikan juga aliran darah yang keluar, nyeri, dan keluhan penyerta lainnya termasuk perubahan mood dan perilaku saat menstruasi. Konsultasi juga dibutuhkan bagi perempuan yang belum mengalami menstruasi di usia kelima belasnya atau tiga tahun setelah payudaranya mulai tumbuh. Tidak sulit melacak siklus menstruasi. Tidak perlu ragu berkonsultasi. Kenali kesehatan diri Anda sendiri.

Semoga bermanfaat..

Agghea Rachmiawaty
Praktisi kesehatan Jawa Barat


Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854

0 komentar:

Post a Comment