ARTIKEL KESEHATAN - Diare. Setiap tahun, lebih dari 1 juta bayi dan balita meninggal dunia akibat diare. Diare ini menyebabkan dehidrasi aau kekurangan cairan dalam tubuh dan malnutrisi atau kekurangan gizi. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih banyak meninggal karena penyakit ini, karena anak kecil lebih cepat mengalami dehidrasi. Bisa dipastikan 1 dari 200 anak yang terkena diare akan meninggal. Angka yang cukup menyedihkan bukan? Tapi itulah kenyataannya. Karenanya, mengetahui banyak mengenai diare sangat perlu, terutama bagi para orangtua yang memiliki anak balita.
Diare disebabkan oleh kuman yang tertelan, terutama kuman dari tinja. Hal tersebut sangat mungkin terjadi akibat kurangnya perhatian akan kebersihan kamar mandi/kloset, buruknya kebersihan lingkungan rumah, dan juga karena kurangnya pemberian ASI. Pemberian ASI ini juga menjadi pertimbangan, karena terbukti bahwa anak yang mendapatkan ASI secara cukup mempunyai ketahanan lebih terhadap serangan diare.
Terjalinnya kerjasama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat dalam hal pencegahan bisa dipastikan bisa menanggulangi penyebab diare.
Indikasi Diare
Seorang anak disebut terkena diare bila mengeluarkan berak encer, biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari. Tanda-tanda lainnya yang perlu Anda perhatikan :
- Berak encer terus menerus
- Berak bercampur nanah
- Sering muntah-muntah
- Selalu merasa haus
- Tidak mau minum
- Tidak mau makan
- Mata terlihat cekung
- Lemah dan lesu
Segeralah meminta bantuan petugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda tersebut. Selain itu, anak harus diberi minuman Oralit atau cairan lain yang berfungsi mengganti cairan tubuh. Minuman isotonik atau air kelapa muda juga dianjurkan.
Beri Minum/Cairan Lebih
Diare pada anak terlebih bayi bisa sangat berbahaya. Jika tidak mendapat penanganan cepat, penderita bisa meninggal dalam beberapa jam. Jika anak terindikasi terserang diare, maka anak harus lebih sering diberi asupan cairan. Tidak benar bahwa pemberian miunum akan semakin memperparah diare. Anak yang terkena diare harus lebih sering diberi minum sampai diare berhenti. Memberi minuman yang cukup banyak bisa menggantikan cairan yang hilang akibat dehidrasi.
Minum yang dianjurkan untuk anak yang terkena diare :
- ASI
- Kuah sayur/sup
- Tajin/air nasi
- Air teh dengan sedikit nasi
- Air kelapa
- Air mineral
- Larutan gula garam (Oralit)
Untuk mencegah dehidrasi, anak yang masih menyusui harus lebih sering diberi ASI atau larutan oralit setiap usai berak encer/mencret. Dosis pemberian oralit pada anak juga harus diperhatikan :
- Anak berusia kurang dari 1 tahun diberi minum seperempat hingga setengah gelas.
- Anak usia 1-4 tahun diberi minum setengah hingga segelas penuh.
Jika anak muntah, tunggu hingga 10 menit, kemudian berikan minum sedikit demi sedikit. Pemberian minum ini harus dilakukan hingga anak benar-benar berhenti mencret. BIasanya dengan penanganan ini diare akan berhenti setelah 3-4 hari. Jika masih mencet mintalah bantuan petugas kesehatan.
Jangan Lupakan Makanan
Anak yang terkena diare hars tetap diberikan makanan. Anak yang telah sembuh dari diare memerlukan makanan tambahan setiap hari sekurang-kurangnya selama 3 minggu. Berat badan anak yang terkena diare akan mengalami penurunan. Ia juga akan cepat mengalami kekurangan gizi. Anak yang terkea diare memerlukan makanan dan cairan yang cukup. Makanan dapat membantu menghentikan diare dan mempercepat proses penyembuhan.
Anak yang terkena diare akan muntah-muntah dan tidak mau makan. Bagi anak yang berumur 6 bulan atau lebih, harus diuayakan agar mau makan sedikit demi sedikit dengan memberikan makanan lebut yang disukai anak. Makanan yang diberikan harus mengandung sedikit garam. Makanan lembut selain mudah ditelan juga mengandung lebih banyak cairan.
Makanan yang dianjurkan untuk anak yang terkena diare adalah campuran yang dihaluskan dari tepung, kacang-kacangan, ikan, daging yang sudah dimasak, yoghurt, dan buah-buahan. Bisa juga ditambahkan 1 - 2 sendok teh minyak sayur. Makanan harus segar dan hangat, tidak boleh basi, diberian 5 - 6 kali dalam sehari.
Setelah diare berhenti, makanan tambahan sangat diperlukan untuk masa penyembuhan. Pada saat penyembuhan, anak memerlukan makanan tambahan setiap hari atau menyusui lebih sering selama kurang lebih 3 minggu. Hal ini akan membantu mengembalikan tenaga yang hilang akibat diare. Anak belum dianggap sebuh jika berat badannya kembali sama seperti saat sebelum sakit.
Kapsul vitamin A dan makanan yang mengandung vitamin A bisa membantu anak untuk sembuh dari diare. Makanan yang mengandung vitamin A adalah ASI, hati, ikan, susu, jeruk atau buah-buahan berwarna kuning dan sayuran hijau. Imunisasi campak pada usia 9 bulan juga dapat mencegah terjadinya diare.
Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin...
Rasakan Kenikmatan Pijat Tradisional yang Menyegarkan di Bandung!
Layanan Panggilan Tersedia!
Hubungi WhatsApp 0812-2358-2854